Hayabusa2 Pulang ke Bumi Bawa 5,4 Gram Tanah Asteroid Ryugu

Misi Hayabusa2 lebih sukses dari perkiraan setelah pulang dari asteroid Ryugu.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 19 Des 2020, 09:03 WIB
Sampel tanah terlihat dalam wadah kapsul yang dibawa pesawat antariksa Hayabusa2 di Sagamihara, Jepang, Selasa (15/12/2020). Sampel tanah dan gas dikumpulkan dari asteroid Ryugu yang berjarak sekitar 300 juta kilometer dari Bumi. (JAXA via AP)

Liputan6.com, Tokyo - Hayabusa2 dari Jepang pulang ke Bumi dengan membawa tanah dari asteroid Ryugu. Setelah mendarat di Australia pada 6 Desember lalu, teryata misi ini lebih dari perkiraan.

Hayabusa2 merupakan wahana luar angkasa tanpa awak yang diluncurkan dari Bumi oleh Japan Aerospace Exploration Agency (JAXA) pada Desember 2014.

Menurut laporan Kyodo, Jumat (18/12/2020), kapsul Hayabusa2 membawa 5,4 gram tanah asteroid. Target awalnya adalah 0,1 gram saja.

Sampel tanah terlihat dalam wadah kapsul yang dibawa pesawat antariksa Hayabusa2 di Sagamihara, Jepang, Selasa (15/12/2020). Badan Antariksa Jepang (JAXA) mengatakan mereka telah menemukan banyak sampel tanah dan gas yang dibawa pulang Hayabusa2 dari asteroid Ryugu. (JAXA via AP)

JAXA mengukur dengan cara membandingkan berat tanah asteroid itu sebelum berangkat dan sesudah pulang. Tanah asteroid itu berupa partikel hitam.

Hayabusa adalah bahasa Jepang yang berarti elang.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Tiba di Australia

Misi Hayabusa2 ke asteroid (JAXA)

Asteroid Ryugu yang dikunjungi Hayabusa2 berjarak 300 ribu killometer dari Bumi. Menurut situs Space, asteroid itu mengorbit di antara Bumi dan Mars.

Hayabusa2 mencapai Ryugu pada Juni 2018. Pada tahun lalu, Hayabusa2 berhasil dua kali mendarat di Rguyu.

Kapsul Hayabusa2 memiliki dua bilik. Bilik pertama mengandung tanah asteroid dari pendaratan Februari 2019.

Sampel tanah terlihat dalam wadah kapsul yang dibawa pesawat antariksa Hayabusa2 di Sagamihara, Jepang, Selasa (15/12/2020). Sampel tanah dan gas yang dibawa pulang Hayabusa2 dari asteroid Ryugu dapat memberikan petunjuk tentang asal mula tata surya dan kehidupan di Bumi. (JAXA via AP)

Paling cepat pada Januari 2021, JAXA akan mengecek bilik kedua untuk melihat sampel tanah dari pendaratan kedua pada Juli 2019 ketika mencoba mengambil sampel yang tak terlalu terekspos angin matahari.


Infografis Asteroid-Asteroid Pengancam Bumi

Infografis Asteroid-Asteroid Pengancam Bumi. (Liputan6.com/Triyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya