Liputan6.com, Balikpapan - Akibat pandemi Covid-19 sepanjang tahun 2020, pembatasan interaksi fisik berpengaruh besar terhadap pertumbuhan ekonomi di Kota Balikpapan. Masyarakat harus beradaptasi dengan sistem kerja jarak jauh.
Berbagai bisnis juga harus mulai menerapkan teknologi digital yang tepat sehingga produktivitas dan stabilitas bisnis tetap terjaga ditengah pandemi.
Lark sebagai platform kolaborasi digital hadirkan solusi agar masyarakat dapat tetap bekerja dengan produktif kapanpun dan dimanapun melalui berbagai fitur penunjang yang terintegrasi dalam satu aplikasi.
Baca Juga
Advertisement
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Balikpapan Bimo Epyanto menyatakan, perekonomian di Kota Balikpapan pada triwulan II-2020 mulai membaik. Namun tidak dapat dipungkiri bahwa pandemi covid-19 memberikan dampak jangka panjang terhadap pertumbuhan ekonomi kota Balikpapan.
“Seperti yang telah diproyeksikan bahwa pertumbuhan ekonomi kota Balikpapan pada tahun ini akan lebih rendah dari tahun 2019 akibat pandemi covid-19 dimana pertumbuhan ekonomi tahun lalu sebesar 4,78 persen,” kata Bimo, Jumat (18/12/2020).
Beberapa upaya telah dilakukan untuk mendukung pemulihan ekonomi kota Balikpapan seperti memperkuat ekosistem ekonomi dan keuangan digital melalui penggunaan instrumen pembayaran digital, kolaborasi bank, fintech, dan e-commerce, dengan mengoptimalkan adopsi teknologi digital hal ini menunjukan bahwa transformasi digital memiliki peran penting bagi upaya pemulihan perekonomian daerah.
Simak juga video pilihan berikut
Transformasi Digital
DR Devie Rahmawati, Peneliti Sosial dan Komunikasi dalam Media Briefing Regional Online Balikpapan, meyakini situasi pandemi covid-19 dapat dijadikan akselerator untuk mulai melakukan transformasi digital.
Menurutnya, setiap perusahaan, baik korporasi, perusahaan rintisan (start-up), maupun UMKM harus berani keluar dari zona aman dan memulai transformasi cara bekerja dengan memanfaatkan platform digital.
"Transformasi digital adalah jawaban untuk tantangan yang timbul dalam kondisi pandemi saat ini dan kekuatan bagi sebuah bisnis untuk terus maju. Karena dengan penerapan teknologi yang tepat dalam cara berkerja sebuah bisnis akan memberikan peluang untuk dapat bergerak lebih cepat dan produktif," urainya.
Namun, salah satu hambatan yang ditemui para pekerja yakni terlalu banyak aplikasi yang harus digunakan untuk menunjang pekerjaan dan komunikasi.
Peralihan dari satu aplikasi ke aplikasi lain pun menimbulkan distraksi yang dapat menurunkan produktivitas.
"Maka dibutuhkan sebuah aplikasi mobile dan berbasis web yang terintegrasi sehingga produktivitas dapat terus ditingkatkan," sambungnya.
Lark memiliki berbagai collaboration tools yang terintegrasi dalam satu platform yang saling terhubung. Dengan menghadirkan fitur seperti grup chat yang bisa menjangkau hingga 5 ribu orang, panggilan video tanpa batas hingga 100 peserta, dan penyimpanan cloud gratis hingga 200GB, memungkinkan para pengguna untuk berkolaborasi secara dinamis.
Advertisement
Paltform Digital agar Tetap Produktif di Rumah
Messenger, Konferensi Video, Docs & Sheets, Penyimpanan Cloud, Kalender, dan Mail yang terintergrasi menjadikan Lark sebagai pusat komunikasi yang efektif.
"Dengan Lark pengguna dapat mengerjakan berbagai macam hal dalam satu aplikasi," ucap Suryanto Lee, Senior Professional Service Consultant Lark.
Mulai dari membuat dan mengedit dokumen, menerima email, mengirimkan pesan, mengelola agenda, hingga menelepon, serta melakukan video conference tanpa harus berpindah aplikasi.
Fitur dokumen Lark juga dapat diakses secara bersama-sama, sehingga setiap anggota tim dapat mengerjakan dokumen, dan saling memberi ide, komentar atau masukan dalam waktu yang bersamaan.
"Lark dapat meningkatkan konektivitas antar individu dalam sebuah tim sehingga produktivitas bekerja dapat terus meningkat walaupun bekerja dari rumah," katanya.
Diharapkan melalui kehadiran platform kolaborasi Lark, akan mampu mendorong pembangunan sumber daya manusia dan meningkatkan literasi digital masyarakat di Kota Balikpapan. Hal ini tentu bermanfaat untuk menggenjot laju perekonomian yang sempat melambat akibat pandemi covid-19.