Deretan Negara yang Bakal Modali Lembaga Pengelola Investasi

Sebanyak 3 negara telah berkomitmen untuk menyuntikan modal kepada Lembaga Pengelola Investasi (LPI)

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 19 Des 2020, 12:00 WIB
Pekerja tengah mengerjakan proyek pembangunan gedung bertingkat di Jakarta, Sabtu (15/12). Bank Indonesia (BI) memprediksi pertumbuhan ekonomi pada tahun 2019 mendatang tidak jauh berbeda dari tahun ini. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Sebanyak 3 negara telah berkomitmen untuk menyuntikan modal kepada Lembaga Pengelola Investasi (LPI) atau atau Sovereign Wealth Fund (SWF) Indonesia, yakin Amerika Serikat (AS), Jepang dan Kanada.

Ketiga negara tersebut akan memberikan pemasukan modal kepada Lembaga Pengelola Investasi hingga sebesar Rp 113,5 triliun.

Sebelum mendapatkan suntikan modal ini, pemerintah telah bernegosiasi dengan ketiga negara untuk mengembangkan opsi pembiayaan dan investasi sektor swasta terhadap proyek strategis nasional (PSN) dan prioritas lainnya sebagai bagian dari reformasi ekonomi.

Seperti ditulis Sabtu (19/12/2020), berikut daftar 3 negara yang akan menggelontorkan investasi di LPI:

1. Amerika Serikat

Perusahaan pembiayaan Amerika Serikat atau The US International Development Finance Corporation (DFC) akan menggelontorkan dana investasi sebesar USD 2 miliar, setara Rp 28,3 triliun (kurs 14.152 per dolar AS) untuk LPI Indonesia.

Leter of Interest (LOI) telah ditandatangani oleh CEO US DFC Adam Boehler di Washington DC pada Kamis, 19 November 2020. Penandatanganan ini turut disaksikan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan.

Pada tahap awal, Pemerintah RI akan menyuntikkan dana USD 5-6 miliar ke dana abadi tersebut. Setidaknya ada enam sektor pembangunan yang nantinya didorong dana Lembaga Pengelola Investasi, mulai dari kesehatan, pertanian, infrastruktur, hingga pembangunan ibu kota. 

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


2. Jepang

Ilustrasi bendera Jepang (AFP/Toru Yamanaka)

Jepang melalui Japan Bank for International Cooperation (JBIC) juga mendukung pembentukan LPI atau Sovereign Wealth Fund (SWF) Indonesia. Dukungan tersebut diberikan saat Menko Luhut bertemu dengan Gubernur JBIC, Maeda Tadashi.

Dukungan tersebut diberikan lewat komitmen investasi dari JBIC kepada LPI Indonesia dengan nilai mencapai Rp 57 triliun.

"JBIC siap mendukung pendanaan SWF Indonesia sebesar USD 4 Miliar (Rp 57 Triliun), dua kali lipat lebih besar dari yang disampaikan the US International Development Finance Corporation (DFC), lembaga pembiayaan asal Amerika Serikat," terang Menko Luhut dikutip dari pernyataan tertulis.

Komitmen itu disampaikan Gubernur JBIC Maeda Tadashi dalam pertemuan di Tokyo pada Jumat pekan lalu. Dalam pertemuan ini, Luhut didampingi oleh Menteri BUMN Erick Thohir dan Duta Besar RI untuk Jepang Heri Akhmadi.

Menurut Erick Thohir, komitmen yang disampaikan oleh JBIC tersebut akan segera ditindaklanjuti di tingkat teknis. Harapannya, investasi JBIC dapat mulai masuk ke Indonesia pada kuartal I 2021.

 


3. Kanada

Ilustrasi bendera Kanada (AFP/Geoff Robins)

Menko Luhut melaporkqn, Kanada akan memberikan dana untuk SWF Indonesia sebesar USD 2 miliar atau sekitar Rp 28,2 triliun.

"SWF kita kemarin kita dapat tambahan USD 2 miliar dari Kanada. Mereka akan komitmen," kata Luhut di Danau Toba, Sumatera Utara, Jumat (18/12/2020).

Luhut menyebutkan, Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) terkait LPI ini Juga telah ditandatangani Presiden Joko Widodo (Jokowi). Sehingga organisasi pengelola pendanaan dari luar negeri ini telah dibentuk

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya