Ekonomi Syariah Disebut Sukses jika Bisa Cetak 20 Persen Pengusaha Baru

Sektor ekonomi syariah punya peluang untuk terus berkembang dengan cakupan lebih besar lagi.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 19 Des 2020, 19:00 WIB
Nasabah memanfaatkan layanan digital bank melalui layanan Mandiri Syariah Mobile di Jakarta, Rabu (8/7/2020). Hingga Juni 2020, Mandiri Syariah mencatatkan pengguna layanan Mandiri Syariah Mobile sejumlah 1,3 jt user naik lebih dari 45% dari tahun sebelumnya. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah menilai sektor ekonomi syariah punya peluang untuk terus berkembang dengan cakupan lebih besar lagi.

Ketua Bidang Ekonomi PP Muhammadiyah Anwar Abbas mengatakan, salah satu pertanda kesuksesan ekonomi syariah yakni munculnya pengusaha-pengusaha baru dari sektor tersebut.

"Harus ada usaha yang dilakukan secara bersungguh-sungguh dan secara kolektif di kalangan umat untuk mencetak wirausahawan dan/atau entrepreneur baru dalam jumlah yang besar. Minimal 20 persen dar jumlah umat, maka hasil dan dampaknya akan cukup besar," kata Anwar kepada Liputan6.com, Sabtu (19/12/2020).

Sebabenurut dia, para pelaku ekonomi syariah saat ini tidak hanya lemah di sektor keuangan, tapi juga belum kuat di sektor riil.

Lebih lanjut, Anwar menilai, sektor ekonomi syariah sebenarnya punya potensi untuk semakin berkembang di Indonesia. Meski dalam kurun waktu 10 tahun sebelumnya perkembangannya mandek walaupun sudah banyak program yang diluncurkan.

"Potensi sih ada, tapi harus ada usaha yang dilakukan secara bersungguh-sungguh secara kolektif di kalangan umat," imbuh Anwar.

Jika berkaca pada kurun waktu 10 tahun lalu, perkembangan ekonomi syariah memang terbilang mandek meski sudah banyak gerakan-gerakan ekonomi syariah, baik untuk produk halal dan sebagainya.

Namun dengan adanya perluasan pasar, produk ekonomi syariah pun kini mulai banyak diminati oleh berbagai konsumen dari lintas agama.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Jumlah Saham Syariah Meningkat

Pekerja tengah melintas di bawah papan pergerakan IHSG usai penutupan perdagangan pasar modal 2017 di BEI, Jakarta, Jumat (29/12). Perdagangan bursa saham 2017 ditutup pada level 6.355,65 poin. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Melansir data milik IDX Islamic, jumlah saham syariah di Bursa Efek Indonesia meningkat signifikan tiap tahunnya. Selama 10 tahun sejak 2011 hingga Oktober 2020, jumlah saham syariah meningkat 90,3 persen menjadi 451 saham dibandingkan 237 saham pada 2011.

Hingga Oktober 2020, jumlah saham syariah yang tercatat di BEI mencapai 451 saham, atau 63,61 persen dari total efek yang dicatatkan sebanyak 709 saham.

Sementara nilai kapitalisasi pasar saham syariah mencapai Rp 3.062 triliun, atau 51,4 persen dari total kapitalisasi pasar saham Indonesia sebesar Rp 5.958 triliun.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya