Kasus COVID-19 Masih Tinggi, Peran Laboratorium Biomolekuler Makin Dibutuhkan

Data dari covid-19.go.id menunjukkan rata-rata penambahan kasus COVID-19 mencapai lebih dari 4.200 per hari di bulan November 2020.

oleh Ade Nasihudin Al Ansori diperbarui 19 Des 2020, 19:00 WIB
Peran Lab Biomolekuler di Masa Pandemi COVID-19. Foto: RS Royal Progress.

Liputan6.com, Jakarta Data dari covid-19.go.id menunjukkan rata-rata penambahan kasus COVID-19 mencapai lebih dari 4.200 per hari di bulan November 2020. Tingginya angka tersebut membutuhkan penanganan salah satunya dengan menggencarkan pemeriksaan di laboratorium biomolekuler.

Masih di bulan yang sama angka rasio positif untuk Indonesia di angka 14.2 persen bahkan untuk Jakarta sendiri di angka 11,4 persen yang jauh melampaui angka rasio positif aman yang ditetapkan organisasi kesehatan dunia (WHO) di angka 5 persen.

Lebih dari 60 persen orang terkonfirmasi terinfeksi tanpa gejala klinis, sehingga perlu diwaspadai bahwa orang yang terlihat sehat pun dapat menjadi penyambung rantai penularan COVID-19 di tengah masyarakat.

Sebagai upaya melawan COVID-19, pada 27 April 2020, RS Royal Progress, Jakarta, meresmikan Royal COVID-19 Lab yang melayani RT-PCR Swab Test dengan Drive Thru maupun Home Care. Peresmian ini didasari penunjukkan resmi dari Kementerian Kesehatan (lab no.C.174) sebagai laboratorium rujukan pemeriksaan COVID-19.

“Laboratorium kami menggunakan mesin PCR dan reagen dengan teknologi dari Jerman yang menjangkau semua kalangan masyarakat sesuai dengan kebutuhannya,” ujar Direktur Utama PT. Royal Progress, Derice A. Sumantri dalam keterangan pers dikutip Sabtu (19/12/2020).

Jika melihat jumlah penduduk Kecamatan Tanjung Priok sebanyak 43 ribu jiwa menurut data 2020, maka lab tersebut akan dapat memenuhi kebutuhan bagi 69,8 persen penduduk. Sedang, untuk Jakarta Utara yang penduduknya sebanyak 2,3 juta jiwa, setiap bulannya lab diperkirakan dapat melayani 1,3 persen penduduk.

 

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Simak Video Berikut Ini:


Tujuan Peresmian Lab Biomolekuler

Direktur Utama Rumah Sakit Royal Progress dr. Ivan R. Setiadarma, MM menyampaikan, adanya peresmian laboratorium biomolekuler ini bertujuan untuk memberikan pelayanan dan meningkatkan kapasitas jumlah pemeriksaan.

Tujuan selanjutnya adalah membantu mempercepat penegakkan diagnosis yang tepat, contact tracing dan pemutusan rantai penularan dalam masyarakat.

“Saat ini kami fokus dalam pengentasan masalah COVID-19, karena masih banyak masyarakat yang rentan terhadap infeksi COVID-19 terutama pasien dengan penyakit penyerta,” kata Ivan.

“Saat ini kami terus memperluas jangkauan pemeriksaan mencakup penyakit-penyakit lainnya termasuk edukasi yang benar tentang jenis skrining dan waktu tes COVID-19 yang tepat.”

Tak hanya menyiapkan sarana dan prasarana laboratorium biomolekuler, Rumah Sakit Royal Progress juga menyediakan tenaga medis konsultan yang ahli di bidang mikrobiologi.

Konsultan tersebut yakni Dr. dr. Latre Buntaran, Sp.MK(K) yang ditunjuk sebagai Ketua Satgas Internal COVID-19 sekaligus Kepala Penanggung Jawab Laboratorium Biomolekuler RS Royal Progress.

Menurut Dr. dr, Latre Buntaran, Sp.MK(K) pengambilan dan pemeriksaan swab test dengan metode RT PCR secara massal didukung teknologi dari Jerman dengan mesin PCR dan reagen berlabel CE dan IVD.

“Kami dapat memastikan sampel-sampel yang dikerjakan di laboratorium biomolekuler RS Royal Progress memiliki kualitas terbaik dengan sensitifitas dan spesifitas yang tetap terjaga,” kata Latre.


Infografis 4 Tips Jaga Kesehatan Mental Saat Pandemi COVID-19

Infografis 4 Tips Jaga Kesehatan Mental Saat Pandemi Covid-19. (Liputan6.com/Trieyasni)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya