Liputan6.com, Jakarta Sebagian masyarakat masih meragukan bahkan tidak percaya terhadap vaksin COVID-19. Maka dari itu, peran relawan Kawan Vaksin dibutuhkan untuk meyakinkan dan mengedukasi masyarakat terkait pentingnya vaksin.
Kawan Vaksin adalah relawan-relawan seluruh Indonesia yang bertugas untuk mengedukasi masyarakat tentang pentingnya vaksin dan meyakinkan mereka agar bersedia divaksinasi.
Advertisement
Dalam data survei kementerian kesehatan masih ada 7 persen responden yang tidak percaya pada vaksin COVID-19. Padahal, vaksin tidak dibuat secara sembarangan dan melalui berbagai tahap dalam waktu yang tidak sebentar.
Menurut Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Daeng M Faqih, ketakutan masyarakat tentang efek samping vaksin adalah hal yang logis.
“Takut terhadap efek samping itu logis sekali, kemudian khawatir vaksinnya tidak aman dan tidak efektif itu alasannya logis,” kata Daeng dalam webinar pelantikan Kawan Vaksin, Sabtu (19/12/2020).
Masih ada peluang bagi Kawan Vaksin untuk meyakinkan masyarakat yang masih khawatir tersebut. Karenanya, Kawan Vaksin dan berbagai pihak harus memiliki cara yang tepat untuk meyakinkan masyarakat bahwa vaksinasi COVID-19 tidak akan membawa keadaan menjadi lebih buruk.
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Simak Video Berikut Ini:
Jadi Role Model bagi Masyarakat
Meyakinkan masyarakat pun bisa dengan berbagai cara seperti dengan menyajikan data-data ilmiah yang baik. Selain itu, Kawan Vaksin dan berbagai pihak juga dapat memberi contoh atau menjadi role model bagi masyarakat.
“Karena masyarakat kita itu semakin banyak tokoh, figur publik, dan pemimpin-pemimpin memberi contoh maka masyarakat kita akan mudah percaya.”
“Meyakinkan secara verbal mungkin masih kurang kuat, nah memberi role model itu dapat menjadi terapi yang baik kepada masyarakat bahwa vaksin ini dijamin aman.”
Sejauh ini, Presiden Joko Widodo sudah siap divaksinasi. Selain itu, IDI sebagai wakil dokter juga bersedia untuk menjadi penerima vaksin pertama.
“Kalau semakin banyak tokoh, figur publik, dan pemimpin-pemimpin memberi contoh, saya berkeyakinan masyarakat akan menerima vaksin ini,” tutup Daeng.
Advertisement