Respon Gubernur Sumsel Terhadap Peminta Sumbangan Masjid di Jalan

Gubernur Sumsel meminta para pengurus masjid di Sumsel tidak meminta sumbangan pembangunan masjid di ruas jalan.

oleh Nefri Inge diperbarui 09 Jan 2021, 22:13 WIB
Suasana di halaman Masjid Agung Sheikh Zayed di ibukota UEA Abu Dhabi (15/3). Masjid ini dinamai sesuai dengan tokoh besar dibalik ide pembangunannya, Sheikh Zayed bin Sultan Al Nahyan. (AFP Photo/Giuseppe Cacace)

Liputan6.com, Palembang - Aktivitas meminta sumbangan untuk pembangunan masjid yang dilakukan di ruas jalan, mendapat atensi khusus oleh Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) Herman Deru.

Herman Deru mengingatkan kepada para pengurus masjid di Sumsel, agar tidak lagi memungut sumbangan di jalan raya.

Dia mengatakan, kebutuhan dana untuk pembangunan masjid, bisa disampaikan secara terbuka ke pemerintah setempat. Karena hal tersebut sebagai langkah tepat, untuk menjaga nama baik marwah Islam.

“Di Sumsel ini, mayoritas (penduduk) beragama Islam. Selain akan mecoreng nama baik agama kita. Juga sangat membahayakan bagi pengguna jalan,” ungkapnya, saat menyampaikan sambutan di safari Jumat di Masjid Raya Sukur Kecamatan 19 Ilir Palembang, saat ditulis Sabtu (19/12/20).

Dengan adanya aktivitas di jalan, lanjut Herman Deru, aka nada penyempitan jalan. Yang mana berpotensi terjadi kerusakan jalan, karena kendaraan harus melewati satu jalur.

Lalu, akan ada peluang terjadinya praktik korupsi jka yang mengurus sumbangan tersebut tidak jujur.

“Umat Islam di Sumsel banyak yang kaya, banyak yang jadi pejabat yang siap membantu. Mungkin caranya memintanya saja perlu kita benahi agar orang-orang dermawan ini tertarik untuk menyumbang,” ucapnya.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini :


Aktivitas Safari Jumat

Gubernur Sumsel Herman Deru akan menerbitkan Peraturan Gubernur (Pergub) tentang sanksi bagi pelanggar protokol kesehatan di Sumsel (Dok. Humas Pemprov Sumsel / Nefri Inge)

Mantan Bupati Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Timur Sumsel menyebutkan, jumlah masjid di Sumsel sangat banyak.

Di Kota Palembang saja, ada sekitar 2.000-an masjid yang dibangun secara mandiri, berkelompok, swadaya dan lainnya.

“Jangan ragu untuk berbicara kepada pemimpin (pejabat) terkait kebutuhan ibadah. Safari Jumat yang saya lakukan sejak 2005 ini, sebagai upaya untuk memberikan bantuan. Serta menghidupkan semangat beribadah masyarakat agar lebih baik lagi kedepannya,” ujarnya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya