Liputan6.com, Jakarta - Beredar di media sosial dan aplikasi percakapan postingan video seorang perawat yang tidak sadarkan diri usai disuntik vaksin covid-19. Postingan itu ramai dibagikan sejak akhir pekan ini.
Dalam video berdurasi 1 menit 45 detik itu terdapat seorang perawat yang sedang menjalani vaksinasi covid-19. Di belakangnya terdapat tulisan CHI Memorial.
Advertisement
Tak lama usai disuntik vaksin covid-19, perawat tersebut terjatuh dan segera ditolong oleh dokter di sekitarnya. Video itu diberi judul "Viral lagi Di siarkan Secara LIVE, Seorang Perawat Pingsan Setelah Di suntik Vaksin Covid-19"
Video itu juga diunggah di Facebook salah satunya oleh akun bernama Oposisi Bersatu pada 19 Desember 2020. Ia mengunggahnya dengan narasi "Viral : disiarkan live Seorang perawat yang disuntik vaksinCovid 19 tiba" pingsan 😳😳Ada yang mau disuntik?Saya tidak mau ✋✋Dan jangan liat emote guaWkwk"
Lalu benarkah video seorang perawat yang pingsan setelah disuntik vaksin covid-19?
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan video pilihan berikut ini
Penelusuran Fakta
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri fakta dan menemukan artikel dari AFP Fact Check berjudul "Nurse’s collapse does not mean Covid-19 vaccines are unsafe" yang tayang 19 Desember 2020.
Dalam artikel tersebut terdapat penjelasan bahwa perawat tersebut bernama Tiffany Dover, bekerja di CHI Memorial Hospital, Tennessee, AS yang namanya muncul di video. Dalam video itu perawat memang mengatakan 'merasa sangat pusing' sambil memegang kepalanya sebelum jatuh ke lantai dan ditolong oleh dua orang.
"Pada Kamis, 17 Desember 2020, CHI Memorial memberikan dosis pertama vaksin covid-19 buatan Pfizer pada enam orang, tiga dokter dan tiga perawat," bunyi email RS pada AFP Fact Check.
"Tak lama setelah proses vaksinasi selesai, salah satu perawat menjadi pusing dan dibantu saat jatuh ke lantai. Namun dia tidak pingsan dan langsung pulih lagi," pernyataan RS itu menambahkan.
Tiffany sendiri langsung memberikan penjelasan pada saluran TV WRCB Chattanooga usai kejadian.
"Saya memang memiliki respons vagal yang terlalu aktif. Akibatnya jika saya merasa sakit apapun seperti tersandung atau terinjak saya bisa pingsan. Saya mungkin pingsan enam kali dalam enam pekan terakhir, jadi itu biasa bagi saya," kata Tiffany.
"Saya merasa baik-baik saja sekarang. Sakit yang saya rasakan di lengan saya sebenarnya sangat minimal sebenarnya, namun saya memang punya riwayat pingsan," katanya menambahkan.
Dr Jesse Tucker, seorang dokter perawatan kritis di CHI Memorial yang juga menerima vaksin tersebut, mengatakan dalam video yang sama bahwa tidak ada alasan untuk mencurigai hal itu karena vaksin sama sekali.
"Ini seperti jika Anda pernah ke dokter dan menjalani pemeriksaan darah sebelumnya, beberapa orang menjadi sedikit pusing saat melihat jarum masuk ke kulit mereka, ini adalah jenis reaksi yang sama," kata Tucker.
Video lengkap penjelasannya bisa dilihat di link ini....
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) dalam websitenya menyebut pingsan bisa terjadi oleh berbagai tindakan medis. Faktanya CDC selalu mendapat laporan orang yang pingsan setelah divaksin.
"Pingsan sendiri pada umumnya bukan masalah serius, tapi bahaya saat jatuh yang bisa menyebabkan cedera," bunyi pernyataan CDC.
Terkait izin keamanan vaksin covid-19 buatan Pfizer bisa Anda lihat dalam artikel "Amerika Serikat Setujui Penggunaan Darurat Vaksin COVID-19 Pfizer" yang tayang 12 Desember 2020.
Advertisement
Kesimpulan:
Video yang menyebut seorang perawat pingsan karena vaksin covid-19 adalah salah. Faktanya perawat tersebut memang punya riwayat pingsan bukan karena vaksinnya.
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia.
Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu.
Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.
Advertisement