Liputan6.com, London - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Sabtu (19/12) mengatakan sedang berkoordinasi erat dengan pejabat Inggris terkait varian baru virus corona COVID-19.
"Mereka (para pejabat Inggris) akan terus berbagi info dan hasil analisis serta riset mereka yang sedang berlangsung," kata WHO melalui pernyataan sebagaimana diwartakan Reuters, dikutip dari Antara, Minggu (20/12/2020).
Baca Juga
Advertisement
Kami akan memberikan informasi terbaru kepada negara-negara anggota & publik selama kami mempelajari lebih dalam mengenai karakteristik varian virus ini dan segala implikasinya," lanjut pernyataan itu.
Galur baru virus corona yang teridentifikasi di Britania Raya tercatat hingga 70 persen lebih menular, akan tetapi tidak dianggap lebih mematikan dan vaksin COVID-19 pasti tetap ampuh, menurut Perdana Menteri Boris Johnson dan para ilmuwan pada Sabtu 19 Desember 2020.
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Simak video pilihan berikut:
Update 20 Desember: Kasus COVID-19 Global 76 Juta
Angka kasus COVID-19 di dunia telah mencapai 76.583.060 dengan 1.691.014 kematian yang dilaporkan.
Berdasarkan data dari Worldometers, Minggu (20/12/2020), 53.715.111 orang telah berhasil pulih.
Amerika Serikat masih menjadi negara yang memiliki kasus Virus Corona baru tertinggi di dunia yakni 18.060.543 kasus dan 323.342 kematian.
Setelah itu, diikuti oleh India yang telah mencatat 10.031.659 kasus COVID-19 dan 145.513 kematian.
Setelah AS dan India, Brasil dilaporkan memiliki kasus tertinggi selanjutnya yakni 7.213.155 kasus dan 186.356 kematian akibat COVID-19.
Secara global, Indonesia saat ini berada di urutan ke-20 usai melaporkan 657.948 kasus dan 19.659 kematian.
Advertisement