Terawan Harap Kesehatan Dokter Terjamin di Tengah Pandemi Covid-19

Terawan berharap, IDI sebagai organisasi profesi kedokteran tidak hanya menjadi agent of treatment atau berperan mengobati pasien.

oleh Liputan6.com diperbarui 20 Des 2020, 12:29 WIB
Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto (kanan) bersama Ketua Pelaksana Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional Erick Thohir (kiri) saat rapat kerja dengan Komisi IX DPR di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (27/8/2020). (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto menyampaikan bela sungkawa atas meninggalnya ratusan dokter akibat Covid-19. Total dokter yang meninggal dunia selama pandemi Covid-19 di Indonesia sebanyak 202 orang sejak 2 Maret hingga 15 Desember 2020.

"Kami mengucapkan dan menghaturkan belasungkawa yang sebesar-besarnya atas gugurnya para tenaga medis yang merupakan pahlawan kesehatan bagi bangsa dan negara," ujar Terawan melalui YouTube PB Ikatan Dokter Indonesia, Minggu (20/12/2020).

Mantan Kepala Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Subroto ini mengapresiasi perjuangan dokter selama pandemi Covid-19. Dia berharap, kesehatan dokter terjamin dan terlindungi saat berada di garda terdepan dalam menangani pasien Covid-19.

"Saya berharap, di tengah pandemi Covid-19 ini, para dokter selain mengutamakan pasien safety juga harus tetap terlindungi dan terjamin kesehatannya sehingga perlu dilakukan upaya medical safety dan protection bagi para dokter," ujarnya.

Terawan juga berharap, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) sebagai organisasi profesi kedokteran tidak hanya menjadi agent of treatment atau berperan mengobati pasien. Melainkan juga berperan menularkan nilai profesi dan kecendikiawannya.

"Sehingga membuatnya menjadikan agent of mental social change dan agen of development dalam membantu negara, membuat intervensi strategi penanganan pandemi Covid-19," kata dia.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:


369 tenaga kesehatan meninggal karena Covid-19

Petugas medis melakukan tes usap atau swab kepada warga di Pekanbaru untuk mendeteksi Covid-19. (Liputan6.com/M Syukur)

Sebelumnya, Tim Mitigasi PB Ikatan Dokter Indonesia (IDI) melaporkan 369 tenaga kesehatan meninggal dunia akibat terinfeksi Covid-19. Data ini tercatat mulai 2 Maret hingga 15 Desember 2020. Sebanyak 369 Tenaga kesehatan tersebut terdiri dari 202 dokter, 15 dokter gigi dan 142 perawat.

"Para dokter yang wafat tersebut terdiri dari 107 dokter umum (4 guru besar), 92 dokter spesialis (7 guru besar), 2 residen, 1 dalam verifikasi yang keseluruhannya berasal dari 24 IDI wilayah (provinsi) dan 92 IDI cabang (kota atau kabupaten)," kata Eksternal PR Lead untuk Tim Mitigasi PB IDI, Elizabeth, melalui keterangan tertulis, Selasa 15 Desember 2020.

Elizabeth menjelaskan, tenaga kesehatan yang meninggal karena Covid-19 terbanyak ada di Jawa Timur, yakni 83 orang. Rinciannya, 41 dokter, 2 dokter gigi dan 40 perawat. Kemudian disusul DKI Jakarta 32 dokter, 5 dokter gigi dan 21 perawat.

Sumatera Utara melaporkan 24 dokter dan 3 perawat meninggal dunia karena Covid-19. Jawa Barat 19 dokter, 4 dokter gigi, dan 19 perawat. Jawa Tengah 21 dokter dan 21 perawat. Sulawesi Selatan 7 dokter dan 3 perawat.

"Banten 7 dokter dan 2 perawat meninggal dunia. Bali 6 dokter," sambungnya.

Aceh 6 dokter dan 2 perawat meninggal dunia akibat Covid-19. Kalimantan Timur 5 dokter dan 3 perawat. Riau 5 dokter. DI Yogyakarta 6 dokter dan 2 perawat. Kalimantan Selatan 4 dokter, 1 dokter gigi dan 6 perawat. Sumatera Selatan 4 dokter dan 5 perawat.

Selanjutnya, Kepulauan Riau 3 dokter dan 2 perawat. Sulawesi Utara 3 dokter. Nusa Tenggara Barat 2 dokter dan 1 perawat. Sumatera Barat 1 dokter, 1 dokter gigi dan 2 perawat. Kalimantan Tengah 1 dokter dan 2 perawat. Lampung 1 dokter dan 1 perawat. Maluku Utara 1 dokter dan 1 perawat.

Bengkulu 1 dokter. Sulawesi Tenggara 1 dokter dan 2 dokter gigi. Papua Barat 1 dokter. Papua 2 perawat. Nusa Tenggara Timur 1 perawat. Kalimantan Barat 1 perawat.

"Serta DPLN (Daerah Penugasan Luar Negeri) Kuwait 2 perawat," terangnya.

 

Reporter: Titin Supriatin

Sumber: Merdeka

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya