Ekonom Core Prediksi Ekonomi Indonesia Minus 2,5 Persen di 2020

Pertumbuhan ekonomi Indonesia masih akan tetap negatif selama pandemi Corona Covid-19 masih ada di Indonesia.

oleh Liputan6.com diperbarui 20 Des 2020, 19:00 WIB
Pemandangan deretan gedung dan permukiman di Jakarta, Rabu (1/10/2020). Meski pertumbuhan ekonomi masih di level negatif, Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara menyebut setidaknya ada perbaikan di kuartal III 2020. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Direktur Riset Center of Reform on Economy (Core) Piter Abdullah memperkirakan, ekonomi Indonesia pada 2020 bakal berada di kisaran minus 2 persen sampai dengan 2,5 persen. Prediksi ini tidak jauh berbeda dengan yang dilakukan oleh Bank Dunia yang memperkirakan ekonomi Indonesia minus 2,2 persen.

"Perekonomian Indonesia tahun 2020 diperkirakan minus 2 sampai dengan minus 2,5 persen," kata dia saat dihubungi merdeka.com, Minggu (20/12/2020).

Sementara, untuk kuartal IV 2020 perekonomian Tanah Air masih akan tumbuh negatif sebesar minus 1 sampai dengan 2 persen. Pertumbuhan ini jauh lebih baik jika dibandingkan periode-periode sebelumya.

"Triwulan 4 meskipun membaik tetap Akan negatif, dikisaran minus 1 sampai dengan minus 2 persen," ujarnya.

Dia menambahkan, pertumbuhan ekonomi masih akan negatif selama pandemi masih berjangkit. Mengingat konsumsi rumah tangga masih akan di bawah normal. Demikian pula dengan investasi.

"Konsumsi di tengah pandemi terbatas konsumsi barang-barang primer. Sementara konsumsi barang sekunder dan tersier masih akan jauh dibawah normal. Kelompok menengah atas masih akan menunda konsumsi," bebernnya.

Reporter: Dwi Aditya Putra

Sumber: Merdeka.com

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Bank Dunia Kembali Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Jadi Minus 2,2 Persen

Pemandangan deretan gedung dan permukiman di Jakarta, Rabu (1/10/2020). Meski membaik, namun pertumbuhan ekonomi kuartal III 2020 masih tetap minus. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Sebelumnya, Bank Dunia (World Bank) kembali mengoreksi proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini menjadi minus 2,2 persen. Angka ini lebih rendah dibandingkan publikasi pertumbuhan ekonomi yang dilakukan pada September lalu yaitu minus 1,6 persen.

Sementara untuk proyeksi 2021, World Bank memperkirakan ekonomi Indonesia positif 3,1 persen. Angka ini juga lebih rendah dibandingkan perkiraan sebelumnya yakni 4,7 persen.

Kepala Ekonom Bank Dunia untuk Indonesia Ralph Van Doorn menjelaskan, koreksi ini mencerminkan pemulihan yang lebih lambat dari perkirakan untuk kuartal III dan sebagian kuartal keempat akibat pembatasan sosial dan meningkatnya kasus covid-19.

“Proyeksi kami untuk 2020 sudah diestimasikan ada sedikit resesi, tapi ada perubahan pada 2021 yaitu tumbuh 4,4 persen untuk PDB riil dan 5,5 persen untuk government budget balance,” katanya dalam Indonesia Economy Prospects, Kamis (17/12/2020).

Meski demikian, Bank Dunia mencatatkan ekonomi Indonesia 2021 akan membaik dan perlahan menguat pada 2022. Hal ini didasarkan pada pembukaan ekonomi tahun depan yang diikuti pembukaan lebih lanjut serta dilonggarkannya aturan pembatasan sosial sepanjang 2022.

Bank Dunia memperkirakan untuk pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun depan akan berada di angka 4,4 persen yang secara umum didorong oleh pemulihan konsumsi swasta. seiring dengan longgarnya pembatasan sosial.

Perkiraan tersebut juga mengasumsikan bahwa kepercayaan konsumen meningkat. Di sisi lain, hilangnya pendapatan rumah tangga tetap rendah akibat hasil pasar tenaga kerja yang lebih baik dan bantuan sosial yang memadai.


Infografis Indonesia Masuk Resesi Ekonomi

Infografis Indonesia Masuk Resesi Ekonomi. (Liputan6.com/Trieyasni)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya