Menengok Resolusi Keuangan 2020, Apa yang Harus Diubah Tahun Depan?

Belajar dari pengalaman di 2020, Anda harus sangat memperhatikan arus kas dan pos-pos pengeluaran keuangan.

oleh Tira Santia diperbarui 20 Des 2020, 21:05 WIB
Ilustrasi dompet (dok. Pixabay.com/Putu Elmira)

Liputan6.com, Jakarta - Di awal 2020, Anda mungkin telah menyusun resolusi keuangan yang ambisius. Namun, pandemi COVID-19 memaksa Anda mengubah rencana yang telah dibuat.

Sekarang, telah mendekati penghujung 2020. Inilah saatnya melakukan review kondisi finansial atau mengevaluasi kekayaan rumah tangga, serta menyusun ulang strategi investasi yang lebih cocok untuk dilaksanakan di tahun yang baru nanti.

Berkaca dari pengalaman tahun ini, bagaimana strategi yang tepat dalam pengelolaan keuangan di 2021? Simak penjelasan Head of Investment Specialist PT Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI), Freddy Tedja:

Melihat arus kas

Di 2020, pandemi datang begitu mendadak dan memberi dampak yang bermacam-macam – baik sosial dan finansial - bagi setiap orang. Namun satu hal yang sama yang menyatukan kita adalah kita baru pertama kali mengalaminya, belajar untuk bersama-sama menghadapinya.

Belajar dari pengalaman di 2020, Anda harus sangat memperhatikan arus kas dan pos-pos pengeluaran. Apa yang berubah? Mana yang meningkat, mana yang bisa dihemat? Di tahun 2020, anggaran transportasi boleh jadi menurun drastis. Demikian juga anggaran gaya hidup, seperti berlibur, bersantai di kafe, maupun membeli tas dan sepatu bermerek.

Namun di sisi lain, ada peningkatan signifikan pada anggaran rumah tangga (listrik dan internet), juga anggaran kesehatan (pembelian vitamin, masker, hand sanitizer). Perubahan pola ini membuat arus kas Anda di tahun 2020 menjadi jauh berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, dan Anda harus sigap berakrobat melakukan penyesuaian yang perlu.

Jika Anda dapat mengidentifikasi dan melakukannya dengan cepat, selamat! Namun jika Anda masih bingung mengidentifikasi pendapatan dan pengeluaran, pandemi ini menyadarkan kita semua untuk segera mulai memperhatikan arus kas, yang merupakan fondasi dari perencanaan keuangan.

 


Kesuksesan resolusi keuangan: faktor eksternal dan internal

Ilustrasi dompet (dok. Pixabay.com/Putu Elmira)

Ada dua faktor yang bisa mempengaruhi tercapainya resolusi keuangan seseorang, yaitu faktor internal dan eksternal. Pandemi merupakan faktor eksternal, sementara resolusi keuangan yang memenuhi kaidah STR (Spesifik, Terukur, Realistis) adalah faktor internal yang sepenuhnya dalam kendali Anda.

Jika hingga saat ini Anda masih menerima gaji secara penuh dan tepat waktu, maka seharusnya ini tidak menjadi penghalang, namun seringnya kegagalan pencapaian resolusi keuangan adalah karena ketidakdisiplinan atau rendahnya komitmen untuk mencapai resolusi tersebut.

Memasuki tahun 2021 – dimana pandemi masih menjadi faktor eksternal yang tidak dapat dipastikan kondisinya – setidaknya Anda harus lebih disiplin dalam faktor internal resolusi keuangan yang dapat Anda kendalikan sendiri.

 


Fokus menambah dana darurat

Ilustrasi 5 Cara Mengatur Isi Dompet Menurut Fengshui (sumber: pixabay)

Dengan asumsi faktor eksternal yaitu pandemi belum menunjukkan tanda-tanda akan segera usai, ada hal spesifik yang perlu dipastikan di tahun 2021, yaitu kecukupan dana darurat. Selalu sisihkan sebagian dari pendapatan Anda untuk mengisi pos dana darurat lebih besar dari biasanya.

Dalam kondisi seperti saat ini, idealnya Anda menyiapkan 6-12 kali dari pengeluaran bulanan. Tentu saja Anda berharap dana darurat ini tidak akan pernah sampai perlu digunakan. Dan apakah artinya akumulasi dana darurat akan sia-sia? Tidak, setelah periode ketidakpastian ini selesai, kelebihan dana darurat dapat dialihkan ke pos investasi.

Tempatkan di investasi yang tepat

Ada beragam investasi yang bisa dipilih untuk menempatkan dana Anda di tahun 2021. Reksa dana pasar uang masih menjadi pilihan yang baik karena sifatnya yang likuid, memiliki tingkat risiko yang rendah, dan potensi imbal hasil yang menarik. Untuk diversifikasi, reksa dana pendapatan tetap dan reksa dana saham dapat Anda lirik untuk tahun 2021.

Secara umum tren penurunan suku bunga akan meningkatkan appetite bagi investor untuk mencari yield lebih. Oleh karena itu, appetite terhadap reksa dana, khususnya reksa dana pendapatan tetap dan reksa dana saham dapat meningkat kedepannya. Apalagi tren suku bunga rendah diperkirakan masih akan tetap bertahan dalam kondisi ekonomi saat ini.

Kondisi pasar terburuk memang diproyeksikan telah terjadi di tahun 2020 ini, dan kondisi tahun 2021 diperkirakan – setidaknya - akan lebih baik. Namun ingat, bukan berarti pandemi sudah usai, dan Anda tetap harus melakukan evaluasi atas portofolio Anda menjadi tiga bulan sekali dalam kondisi seperti ini.

Akan sangat ideal untuk mengubah strategi keuangan Anda jika ada penyimpangan. Namun tetap, disiplin dan komitmen harus selalu dipertahankan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya