Saham Asia-Pasifik Bergerak Variatif Jelang Rilis Suku Bunga Acuan China

Saham di Asia-Pasifik diperdagangkan bervariasi pada Senin pagi.

oleh Maulandy Rizki Bayu Kencana diperbarui 21 Des 2020, 08:30 WIB
Bursa Asia

Liputan6.com, Jakarta - Saham di Asia-Pasifik diperdagangkan bervariasi pada Senin pagi. Para investor menunggu rilis suku bunga pinjaman acuan China.

Dikutip dari CNBC, Senin (21/12/2020), di Jepang, indeks saham Nikkei 225 naik 0,12 persen, sedangkan indeks Topix naik 0,17 persen.

Kospi Korea Selatan dibuka sedikit lebih rendah. Saham di Australia menurun, dengan S&P/ASX 200 turun sedikit. Indeks MSCI dari saham Asia Pasifik di luar Jepang diperdagangkan turun 0,08 persen.

China akan mengumumkan suku bunga utama pinjaman (LPR) terbaru sekitar pukul 9:30 pagi HK/SIN. Analis dan pedagang dalam jajak pendapat Reuters baru-baru ini memperkirakan tidak ada perubahan pada LPR satu tahun atau lima tahun.

Sementara itu, situasi virus corona di beberapa bagian Asia Utara seperti Jepang dan Korea Selatan masih parah dan dapat membebani sentimen investor.

Kasus virus Corona baru di Korea Selatan mencapai rekor tertinggi baru pada Minggu, menurut kantor berita lokal Yonhap. Di Jepang, ibu kota negara Tokyo melihat penghitungan bulanan kasus virus corona baru mencapai 10 ribu untuk pertama kalinya pada hari Minggu, menurut Kyodo News.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Perkembangan Vaksin dan Paket Stimulus

Ilustrasi Vaksin Virus Corona COVID-19. (File foto: AFP / John Cairns)

Namun, ada perkembangan positif vaksin virus Corona, dengan Administrasi Makanan dan Obat-obatan AS menyetujui vaksin Covid-19 Moderna untuk penggunaan darurat. Itu menjadikannya vaksin kedua yang disetujui di AS, setelah Pfizer dan BioNTech.

Kongres AS juga mencapai paket bantuan virus corona senilai USD 900 miliar pada hari Minggu, setelah berbulan-bulan negosiasi.


Infografis Yuk Kenali Cara Kerja Vaksin Covid-19

Infografis Yuk Kenali Cara Kerja Vaksin Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya