Liputan6.com, Jakarta - Kabar kedatangan pegawai Kedutaan Besar (Kedubes) Jerman ke markas FPI di Petamburan, Jakarta Pusat, membuat heboh media sosial. Simpatisan FPI menilai kunjungan Jerman sebagai pertanda positif.
Kedubes Jerman kini mengaku pegawainya datang ke markas FPI. Hal itu cukup ganjil mengingat Kedubes Jerman sempat menyebut pegawainya datang untuk mencari info tentang jalur demo 1812 yang melewati kantor kedutaan.
Baca Juga
Advertisement
Selain itu, pada foto yang viral juga terlihat pegawai staf Jerman datang dengan mobil korps diplomatik. Orang asing yang datang juga tampak rapi memakai jas.
"Kepala Perwakilan Kedutaan Besar Jerman membenarkan keberadaan staf Kedutaan di sekretariat organisasi tersebut. Kepala Perwakilan Kedubes Jerman menyampaikan bahwa keberadaan staf Kedubes Jerman di tempat tersebut dan pertemuan yang dilakukan adalah atas inisiatif pribadi tanpa mendapatkan perintah atau sepengetahuan pimpinan Kedutaan Besar Jerman," tulis pihak Kedubes Jerman, dikutip dari situs Kemlu.go.id pada Senin (21/12/2020).
Pegawai itu lantas diminta mempertanggung jawabkan tindakannya. Dalam keterangannya, Kedubes Jerman tidak memberi detail lebih lanjut tentang orang tersebut.
Liputan6.com telah bertanya kepada Kemlu mengenai keganjilan di keterangan Kedubes Jerman, namun Kemlu tetap berkata agar keterangan resmi mereka dijadikan acuan.
Baca juga: Kedubes Jerman bantah dukung FPI usai ketahuan datang ke Petamburan
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Pernyataan Jerman
Kedubes Jerman juga memberi pernyataan di luar keterangan di situs Kemlu. Pihak Jerman beralasan datang ke markas FPI untuk mencari tahu jalur demo 18 Desember, bukan tujuan politik.
"Sehubungan dengan pemberitahuan mengenai demonstrasi yang berlangsung pada hari Jumat, 18 Desember 2020, salah seorang pegawai Kedutaan Jerman berusaha untuk mendapatkan gambaran tersendiri mengenai situasi keamanan yang bersangkutan karena demonstrasi juga dapat melintasi kawasan Kedutaan," tulis pernyataan Kedubes Jerman, Minggu 20 Desember 2020.
Jerman menyayangkan apabila ada interpretasi berbeda dari kunjungan tersebut. Mereka juga telah memberi klarifikasi ke Kementerian Luar Negeri (Kemlu).
"Kedutaan Besar Jerman menyesali kesan yang telah ditimbulkan peristiwa ini di mata publik serta mitra-mitra Indonesia kami. Kami menegaskan bahwa tidak ada tujuan politis apa pun di balik kunjungan tersebut," jelas Kedubes.
"Kami senantiasa menjalin komunikasi dengan otoritas Indonesia yang berwenang dan kami yakin bahwa kami dapat memberikan klarifikasi yang dapat dipahami oleh semua pihak. Kami tetap teguh berada di sisi mitra-mitra Indonesia kami."
Advertisement
Polisi Tangkap Peserta Demo 1812
Polda Metro Jaya telah memulangkan sebagian besar dari 455 simpatisan Rizieq Shihab yang ditangkap dalam aksi 1812, namun tujuh orang masih ditahan.
"Semuanya dipulangkan kecuali memang membawa senjata tajam, itu diproses, ditahan lima orang. Ada yang bawa narkoba dua orang, ditahan itu," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus saat dikonfirmasi di Jakarta, Minggu 20 Desember 2020.
Jenis narkoba yang dibawa oleh kedua tersangka adalah ganja dan keduanya diamankan di Depok. Sedangkan lima tersangka yang membawa senjata tajam diamankan di Tangerang dan Jakarta Utara.
Yusri menjelaskan hampir semua pendemo 1812, selain tujuh tersangka di atas, hanya diamankan selama 1x24 jam untuk dilakukan pendataan dan dimintai keterangan.
Selain itu petugas Kepolisian juga menerapkan protokol kesehatan dengan melakukan tes cepat (rapid test) terhadap 455 orang tersebut dan ditemukan 28 orang reaktif.
Yusri kemudian menjelaskan 28 orang tersebut juga tidak dipulangkan oleh pihak Kepolisian, namun dibawa ke Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet untuk menjalani tes usap (swab test)
"Dikembalikan, sudah diambil keterangan. Kecuali 28 yang reaktif, masih di Wisma Atlet," kata
Infografis COVID-19:
Advertisement