Liputan6.com, Jakarta - PT Pegadaian (Persero) yang merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menawarkan jasa jual dan beli emas. Layanan ini melengkapi jasa gadai yang telah ditawarkan sebelumnya.
Ada beberapa jenis emas yang dijual oleh perusahaan yang sudah berdiri lebih dari 100 tahun lalu ini. Jenis emas yang terdaftar adalah emas Antam, emas Retro, emas Batik, dan emas UBS. Semua jenis emas itu hanya tersedia di outlet Pegadaian.
Advertisement
Setiap harinya harga emas yang dijual oleh Pegadaian berubah-ubah. Pada Senin, 21 Desember 2020, harga emas di Pegadaian cenderung stabil dibandingkan dengan perdagangan sebelumnya.
Berikut ini daftar lengkap dan terbaru harga emas PT Pegadaian (Persero) pada 21 Desember 2020:
Harga Emas Antam
- 0,2 gram = Rp1.948.000
- 3,0 gram = Rp2.851.000
- 5,0 gram = Rp4.750.000
- 10,0 gram = Rp9.480.000
- 25,0 gram = Rp23.686.000
- 50,0 gram = Rp46.971.000
- 100,0 gram = Rp93.768.000
- 250,0 gram = Rp234.338.000
- 500,0 gram = Rp462.942.000
- 1000,0 gram = Rp921.019.000
Harga Emas Antam Retro
- 0,5 gram = Rp457.000
- 1,0 gram = Rp913.000
- 2,0 gram = Rp1.825.000
- 3,0 gram = Rp2.737.000
- 5,0 gram = Rp4.561.000
- 10,0 gram = Rp9.122.000
- 25,0 gram = Rp22.804.000
- 50,0 gram = Rp45.607.000
- 100,0 gram = Rp91.214.000
Harga Emas Antam Batik
- 0,5 gram = Rp619.000
- 1,0 gram = Rp1.145.000
Harga Emas UBS
- 0,5 gram = Rp510.000
- 1,0 gram = Rp920.000
- 2,0 gram = Rp1.920.000
- 5,0 gram = Rp4.683.000
- 10,0 gram = Rp9.227.000
- 25,0 gram = Rp22.792.000
- 50,0 gram = Rp45.868.000
- 100,0 gram = Rp89.424.000
- 250,0 gram = Rp225.440.000
- 500,0 gram = Rp450.340.000
Reporter: Aprilia
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Harga Emas Bakal Catatkan Kinerja Positif di Akhir 2020
Harga emas diperkirakan akan bergerak di zona positif menjelang akhir tahun. Saat ini harga emas tengah menguji resisten di bawah angka USD 1.900 per ounce.
Dikutip dari Kitco, Senin (21/12/2020), survei mingguan terbaru yang dilakukan oleh Kitco memperlihatkan sentimen bullish yang cukup besar. Baik analis di Wall Street maupun para pelaku pasar yakin harga emas akan menguat meskipun volume transaksi kecil jelang libur akhir tahun.
"Kami melihat bahwa harga emas masih akan berayun antara merah dan hijau. Namun dari sisi fundamental masih akan tetap bullish," jelas analis komoditas Saxo Bank, Ole Hansen.
Dalam survei pada pekan ini, sebanyak 14 analis berpartisipasi. Sebanyak 11 analis atau 79 persen memperkirakan harga emas akan naik di minggu ini.
Sedangkan dua analis atau 14 persen memberikan suara netral dan satu analis atau 7 persen menyerukan harga emas akan anjlok.
Sedangkan para investor menyerukan harga emas akan melonjak pada pekan ini. Sebanyak 1.402 investor memberikan suara dalam survei online.
Sebanyak 1.048 investor atau sebanyak 75 persen menyatakan harga emas akan bullish atau menghijau pada minggu ini. Sedangkan 14 persen menyatakan akan bearish atau tertekan. Sedangkan 11 persen memilih netral.
Harga emas mendapat momentum yang kuat pada pertengahan bulan Desember karena keputusan dari Bank Sentral AS atau the Fed untuk menahan suku bunga acuan di level yang rendah.
Bank sentral juga mengisyaratkan bahwa mereka akan terus mempertahankan kebijakan moneternya yang sangat longgar di masa mendatang.
Meski pasar emas akan terganggu dengan volume rendah pada minggu ini analis senior RJO Futures Daniel Pavilonis mengatakan bahwa pasar telah membuat kemajuan teknis yang signifikan.
"Selama beberapa bulan terakhir, harga emas mengalami tekanan. Lalu saat ini mulai membangun kembali kuda-kuda. Saya pikir momentumnya sedang naik," jelas dia.
Menuju 2021, Pavilonis mengatakan bahwa investor akan mencari emas untuk melindungi nilai dari risiko inflasi yang meningkat karena langkah-langkah stimulus lebih lanjut dan dolar AS yang lemah.
Advertisement