Mitos Kesehatan Sepekan: Vaksin Pfizer Berbahaya hingga Formaldehida Sebabkan Leukemia

Beberapa kabar hoaks dan mitos kesehatan masih bermunculan di media sosial. Berikut penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 21 Des 2020, 10:08 WIB
Ilustrasi Cek Fakta

Liputan6.com, Jakarta - Informasi hoaks terus bermunculan di media sosial, tidak terkecuali hoaks dan mitos kesehatan yang dapat mempengaruhi masyarakat. Satu di antaranya klaim vaksin covid-19 buatan Pfizer yang menewaskan beberapa orang.

Klaim tersebut disebarkan akun Facebook Jaka Perdana Alenta pada 12 Desember 2020. Dalam postingannya terdapat tangkapan layar berita berjudul "Enam orang tewas selama uji coba vaksin virus corona Pfizer/BioNTech."

Ia juga menambahkan narasi: "Apa corona sdh berakhir??? Atau masih berkeliaran..Ini mati bukan karna korona tapi karna vaksin..."

Namun setelah ditelusuri, Postingan yang menyebut vaksin covid-19 buatan Pfizer menyebabkan kematian adalah tidak benar.

Faktanya, Food and Drug Adminstration (FDA) atau BPOM di Amerika Serikat tidak menemukan kaitan antara kematian enam orang saat uji klinis dengan pemberian vaksin.

Selain klaim tentang vaksin Covid-19 buatan pfizer yang menewaskan beberapa orang, terdapat beberapa mitos kesehatan lain yang telah ditelusuri Cek Fakta Liputan6.com. Berikut rangkumannya.

 

 

Saksikan video pilihan berikut ini:


MUI Haramkan Masako, Sasa, Ajinomoto dan Bumbu Indomie Goreng karena Mengandung Babi

Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim MUI menetapkan Masako, Sasa, Ajinomoto dan bumbu Indomie goreng haram karena mengandung babi

Cek Fakta Liputan6.com mendapati informasi Majelis Ulama Indonesia (MUI) menetapkan penyedap rasa Masako, Sasa Ajinomoto dan bumbu Indomie goreng haram karena mengandung babi.

Informasi MUI menetapkan Masako, Sasa, Ajinomoto dan bumbu Indomie goreng haram karena mengandung babi beredar di aplikasi percakapan WhastApp berupa tangkapan layar yang didalamnya terdapat logo MUI dan tulisan sebagai berikut:

"DIPERINGATKAN KPD SELURUH UMAT ISLAM TDK MEMBELI ATAU MENJUAL BUMBU MASAKAN/MAKANAN YG MENGANDUNG BABI ATAU BARANG HARAM

SBGMN DAFTAR DIBAWAH INI:

1. Masako; positif (mengandung babi);

2. Micin sasa; positif (mengandung babi);

3. Mincin ajinomoto positif (mengandung babi);

4Indomie goreng bumbunya ppositif (mengandung babi);

MUI Rilis 10 Desember 2020

TOLONG DI SHARE KE GRUP LAIN ATAU KPD TEMAN2 SEBANYAK MUNGKIN SESAMA MUSLIM SAMBIL BERIBADAH"

Setelah ditelusuri, informasi MUI menetapkan Masako, Sasa, Ajinomoto dan bumbu Indomie goreng haram karena mengandung babi adalah hoaks.

Berdasarkan hasil audit dan penelusuran bahan yang dilakukan MUI, tidak ditemukan adanya kandungan babi pada produk tersebut sehingga MUI mengeluarkan Ketetapan Halal MUI.

Selengkapnya bisa dilihat di tautan berikut ini.

 

 


Cokelat Mermaid Mengandung Racun

Gambar Tangkapan Layar Foto Cokelat Mermaid (sumber: Facebook)

Kabar tentang jajanan cokelat mermaid mengandung racun beredar di media sosial. Kabar ini disebarkan akun Facebook Nabil DinDa pada 4 Desember 2020 lalu.

Akun Facebook Nabil DinDa mengunggah foto cokelat bermerek mermaid. Foto tersebut terdapat narasi sebagai berikut:

Mohon maaf, share ajaa.. Coklat ini beracun.. Barusan kejadian di budi Rahayu, 3 anak meninggal setelah makan coklat ini.. 3orang yg lain dirujuk ke Bendan juga meninggal.. Mohon anak2 diperhatikan.. Maturnuwun

"Hati membrikan jajan kpda anak,Snack ini berbahaya bagi anak2,..," tulis akun Facebook Nabil DinDa.

Konten yang disebarkan akun Facebook Nabil DinDa telah 6.500 kali dibagikan dan mendapat 77 komentar warganet.

Setelah ditelusuri, kabar tentang jajanan cokelat mermaid mengandung racun ternyata tidak terbukti.

Faktanya, dari hasil uji laboratorium Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Semarang, tidak ditemukan zat berbahaya dan beracun pada cokelat mermaid.

Selengkapnya bisa dilihat di tautan berikut ini.

 

 


Formaldehida dalam Vaksin Sebabkan Leukemia pada Anak

Tidak benar Kandungan Vaksin Ini Bisa Sebabkan Leukemia Pada Anak. (Facebook)

Netizen di Facebook sedang ramai membicarakan kandungan yang berada di vaksin, formaldehida bisa menimbulkan leukemia di kalangan anak-anak. Klaim ini dimulai dari cerita seseorang yang berprofesi sebagai pembalsem selama 18 tahun.

Dalam klaim tersebut, pembalsem kawakan itu melihat banyak kasus kematian pada anak-anak. Dia pun menyimpulkan kalau kematian pada anak-anak disebabkan leukemia karena sering disuntik vaksin.

Begini narasi yang beredar dan sudah diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia:

"Saya pembalsem selama 18 tahun. Anak-anak sekarang disuntik dengan lusinan vaksin daripada yang kita terima saat masih anak-anak. Salah satu bahannya adalah formaldehida (digunakan sebagai pengawet vaksin). Kanker anak nomor satu adalah leukemia."

Postingan seperti ini berada di akun Facebook atas nama Kimberly Hawkins Little. Unggahan di akun itu sudah dibagikan ratusan kali oleh pengguna akun Facebook lainnya.

Setelah ditelusuri, klaim soal kandungan yang berada di vaksin, formaldehida bisa menimbulkan leukemia di kalangan anak-anak adalah informasi yang salah. Faktanya, leukimia pada anak-anak bisa disebabkan karena faktor keturunan.

Selengkapnya bisa dilihat di tautan berikut ini.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya