Muncul Varian Baru Virus Corona di Inggris, Arab Saudi Tutup Semua Akses Masuk

Gara-gara kemunculan strain atau varian baru Virus Corona di Inggris membuat Arab Saudi harus menutup semua pintu masuk ke negara tersebut.

oleh Aditya Eka Prawira diperbarui 21 Des 2020, 11:21 WIB
Sejumlah jemaah saling jaga jarak saat melakukan tawaf mengelilingi Ka'bah di dalam Masjidil Haram saat melakukan rangkaian ibadah haji di Kota Suci Mekkah, Arab Saudi, Rabu (29/7/2020). Karena pandemi COVID-19, pemerintah Saudi hanya membolehkan sekitar 10.000 orang. (Saudi Media Ministry via AP)

Liputan6.com, Arab Saudi - Arab Saudi menutup semua akses masuk di tengah meningkatnya kekhawatiran akan varian baru Virus Corona yang ditemukan di Inggris beberapa waktu lalu.

Sumber resmi Kementerian Dalam Negeri Saudi, mengatakan, setelah menangguhkan semua penerbangan internasional selama satu minggu, larangan yang sama berlaku juga bagi siapa saja yang akan masuk ke Arab Saudi melalui jalur darat dan laut.

"Prosedur ini akan ditinjau berdasarkan perkembangan terkait pandemi Virus Corona, dan apa yang diterima dari Kementerian Kesehatan," kata sumber tersebut dalam sebuah pernyataan dikutip dari situs Gulf News pada Senin, 21 Desember 2020.

Sebelum Arab Saudi, sejumlah negara di Eropa telah memerlakukan pembatasan dan menghentikan penerbangan dari dan ke Inggris, di tengah kekhawatiran penyebaran strain baru Virus Corona.

Sementara itu, penerbangan internasional yang saat ini berada di wilayah Arab Saudi, disebut akan dibebaskan dan diizinkan terbang.

Berdasarkan pernyataan yang dikeluarkan Kementerian Dalam Negeri Saudi, larangan masuk tidak berlaku untuk pergerakan barang, komoditas, dan rantai pasokan dari negara-negara yang diketahui tidak ditemukannya mutasi Virus Corona

 

Simak Video Berikut Ini


Berikut Isi Pernyataan Terkait Arab Saudi Menutup Akses Masuk karena Varian Baru Virus Corona

Sejumlah perawat disiagakan selama penyuntikan vaksin virus Covid-19 secara massal di pusat vaksinasi yang diawasi Kementerian Kesehatan Arab Saudi di Riyadh, Arab Saudi, Kamis (17/12/2020). (AFP/Fayez Nureldine)

Berikut isi dari pernyataan tersebut;

Berdasarkan apa yang dikemukakan Kementerian Kesehatan mengenai penyebaran varian baru Virus Corona penyebab COVID-19 di sejumlah negara, hingga informasi tentang sifat virus ini menjadi jelas, dan keinginan untuk segera dilakukan, langkah-langkah guna melindungi kesehatan warga dan penduduk serta memastikan keselamatan mereka, pemerintah Kerajaan Arab Saudi telah memutuskan untuk mengambil tindakan pencegahan sebagai berikut;

Pertama, menangguhkan semua penerbangan internasional untuk wisatawan---kecuali bila terjadi kasus luar biasa---sementara untuk jangka waktu satu minggu, yang dapat diperpanjang untuk minggu berikutnya, dengan pengecualian penerbangan asing yang saat ini berada di wilayah Kerajaan, sehingga mereka diizinkan untuk pergi.

Kedua, menangguhkan hal serupa melalui darat dan laut untuk sementara waktu, yaitu selama satu minggu, yang juga dapat diperpanjang tergantung kondisi.

Ketiga, setiap orang yang kembali dari salah satu negara Eropa atau negara mana pun yang kasus aktif COVID-19 masih tinggi, sebagaimana ditentukan oleh Kementerian Kesehatan pada 8 Desember 2020, harus mematuhi hal-hal berikut ini;

1. Karantina di rumah selama dua minggu, dimulai dari tanggal kedatangan di Arab Saudi.

2. Melakukan pemeriksaan COVID-19 selama masa karantina, dengan pemeriksaan ulang setiap lima hari.

Keempat, siapa pun yang kembali dari atau melewati negara Eropa atau negara mana pun yang masih terjadi pandemi COVID-19 selama tiga bulan terakhir, harus menjalani tes Virus Corona.

 


Gegara Varian Baru Virus Corona, Kuwait pun Bersiap Menutup Pintu Masuk

Orang-orang mengantre untuk menjalani tes COVID-19 di pusat tes COVID-19 lantatur (drive-thru) di Kegubernuran Farwaniya, Kuwait, 18 November 2020. Total kasus COVID-19 di Kuwait menjadi 138.337 dan kematian menjadi 857. (Xinhua/Asad)

Kuwait telah melarang penerbangan yang datang dari Inggris setelah menempatkannya pada daftar negara berisiko tinggi di tengah kekhawatiran atas varian baru Virus Corona.

Larangan itu muncul setelah pemerintah Inggris mengumumkan ditemukannya strain baru Virus Corona penyebab COVID-19 baru yang disebut 70 persen menyebar lebih cepat.

Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson mengumumkan bahwa varian baru Virus Corona telah menyebabkan peningkatan yang signifikan dalam jumlah orang yang terinfeksi di negara itu.

Pemerintah Inggris juga meningkatkan pembatasan COVID-19 di London dan daerah sekitarnya, yang secara otomatis membatalkan rencana perayaan Natal bagi jutaan orang di negara itu.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya