Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perdagangan (Mendag) Agus Suparmanto menyerahkan sertifikat SNI Pasar Rakyat 2020 kepada tiga pasar. Ketiga pasar tersebut adalah Pasar Cipanas di Cianjur Jawa Barat, PAsar Atas Baru di Cimahi Jawa Barat, dna Pasar Karangjati di Semarang Jawa Tengah.
Dengan demikian, tercatat sudah ada 46 pasar yang menerima sertifikat SNI Pasar Rakyat, dari total 5.264 pasar yang dibangun dan direvitalisasi oleh Kementerian Perdagangan (Kemendag).
Advertisement
“Pasar yang memperoleh sertifikat SNI pasar rakyat sampai dengan 2020 yaitu 46 pasar di 11 provinsi. Jumlah tersebut masih sangat sedikit dibandingkan dengan total 5.264 pasar yang dibangun dan direvitalisasi oleh Kementerian Perdagangan selama periode 2015 sampai 2019, dengan jumlah pasar raya di seluruh Indonesia sebanyak 15.657 pasar,” jelas Agus Suparmanto dalam acara Penyerahan Sertifikat SNI Pasar Rakyat, Senin (21/12/2020).
Hal ini, lanjut Mendag, menjadi tantangan ke depan untuk mendorong penerapan SNI Pasar Rakyat secara merata di seluruh Indonesia. Sehubungan dengan ini, Mendag juga mengapresiasi pemerintah daerah setempat yang turut mendukung pendampingan pasar rakyat di wilayahnya.
“Komitmen dari pemerintah daerah, pengelola dan pedagang pasar sangat diperlukan untuk menjaga konsistensi mutu pasar secara berkelanjutan. Sehingga dapat menjadi contoh bagi pasar dan lain untuk menerapkan SNI Pasar Rakyat,” kata Agus.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Revitalisasi Tuntas, Pasar Prawirotaman Dukung Pemulihan Ekonomi Yogyakarta
Sebelumnya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah menyelesaikan revitalisasi Pasar Prawirotaman di Jalan Parangtritis, Brontokusuman, Kota Yogyakarta.
Revitalisasi tersebut bertujuan untuk meningkatkan fungsi pasar sebagai sarana perdagangan rakyat sehingga menjadi bangunan yang aman, nyaman, bersih, tertata, lebih estetis (tidak kumuh), dan jadi pendorong percepatan pemulihan ekonomi lokal yang terdampak pandemi Covid-19.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengutarakan, konsep revitalisasi Pasar Prawirotaman tetap mengedepankan prinsip-prinsip pelestarian bangunan gedung cagar budaya. Dengan begitu, selain sebagai pusat kegiatan ekonomi, Pasar Prawirotaman juga diharapkan dapat menjadi objek wisata di Kota Yogyakarta.
Terlebih lokasinya berada di antara kawasan Malioboro dan Keraton Yogyakarta dengan kawasan wisata Pantai Parangtritis.
"Konsep revitalisasi pasar disesuaikan dengan fungsi kota sebagai kota tujuan wisata dengan keselarasan lingkungan dan mempertahankan kearifan lokal mulai dari tahap perencanaan hingga pembangunan dengan melibatkan pemerintah daerah," kata Menteri Basuki, Jumat (13/11/2020).
Revitalisasi Pasar Prawirotaman mulai dikerjakan sejak 15 Oktober 2019 dengan penyedia jasa kontruksi lokal. Di antaranya PT Putra Jaya Andalan sebagai Kontraktor Pelaksana, serta PT Arss Baru dan PT Wastu Anotama (Kerja Sama Operasi/KSO) sebagai Manajemen Konstruksi. Lingkup pekerjaannya meliputi renovasi secara menyeluruh dengan anggaran sebesar Rp 67,7 miliar.
Bangunan pasar terdiri dari 5 lantai dengan kapasitas 619 kios dan los. Lantai paling bawah (basement) didesain untuk pasar tradisional berupa 4 los dan parkiran berkapasitas sekitar 385 unit motor dan 8 mobil.
Lantai I untuk 13 kios dan 185 los, lantai II untuk 265 los, lantai III untuk 152 los, dan lantai IV akan dimanfaatkan untuk co-working space yang pembangunannya dikerjakan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta.
Saat ini, Pasar Prawirotaman tengah memasuki tahap sertifikasi untuk mendapatkan sertifikat Bangunan Gedung Hijau (BGH) dan Sertifikat Laik Fungsi.
Pasar yang berlokasi sekitar sekitar 2,5 Km dari Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat dan sekitar 15,6 Km dari Bandara Internasional Adisucipto Yogyakarta ini telah dilengkapi instalasi proteksi kebakaran, lift dan travelator, instalasi penangkal petir, genset, pengelolaan sanitasi dan air bersih.
Advertisement