Liputan6.com, Jakarta Angka kasus penularan virus Covid-19 semakin tinggi, tercatat total kasus positif Covid-19 telah menembus lebih dari 600.000, dengan jumlah kematian lebih dari 19.000 orang—tertinggi di Asia Tenggara.
Salah satu cara virus dapat menyebar adalah melalui udara. Partikel kecil yang menular, atau aerosol yang diproduksi dari saluran pernapasan orang yang terinfeksi COVID-19 menjadi cukup terkonsentrasi untuk menyebarkan virus.
Advertisement
Rumah Sakit menjadi salah satu lokasi yang rawan untuk penyebaran virus. Ketua Umum Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI), dr. Kuntjoro Adi Purjanto, M.Kes. mengatakan bahwa Rumah Sakit merupakan tempat bekerja berisiko nomor satu di dunia. Pasalnya, para pekerja dan pasien bisa dengan mudah tertular virus SARS-CoV-2.
“Maka dari itu, untuk menekan angka penularan virus ini, semua orang harus menerapkan protokol kesehatan. Hal yang sama juga diterapkan untuk dokter gigi dan pasien,” ujar dr. Kuntjoro dalam peluncuran ‘Pepsodent Active Defense Mouthwash’ melalui live streaming Zoom, Selasa (8/12/2020).
Selain di saluran pernafasan, menurut Ketua Komite Kesehatan Gigi dan Mulut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, drg. Tritarayati, SH, MHKes., banyak riset menunjukkan bahwa virus SARS-CoV-2 juga terdapat di rongga mulut orang yang terinfeksi, terutama di air liur. “Hal ini harus kita waspadai karena di dalam 1 ml air liur terdapat lebih dari 1 juta partikel virus. Sementara, data terbaru dari CDC menunjukkan bahwa lebih dari 50% penyebaran virus SARS-CoV-2 berasal dari kasus konfirmasi tanpa gejala yang berada di sekitar kita,” sambung drg. Tritarayati.
Faktanya, virus penyebab Covid-19 menyebar terutama melalui tetesan air liur atau keluarnya cairan dari hidung, yang telah terdeteksi sebelum, selama, dan setelah fase akut penyakit, begitu juga dalam kasus tanpa gejala.
Oleh karena itu, kedisiplinan dalam mengikuti anjuran pemerintah yang terangkum dalam 3M yaitu mencuci tangan, menjaga jarak secara fisik, dan mengenakan masker menjadi sangat krusial untuk menekan laju transmisi Covid-19. Ternyata tidak hanya itu, berbagai temuan juga menunjukkan bahwa mouthwash berpotensi menjadi tambahan penting untuk tindakan perlindungan sehari-hari tersebut.
Merespons hal ini, Unilever turut berpartisipasi dalam diskusi komunitas medis dan ilmiah global seputar potensi penggunaan mouthwash untuk melawan virus SARS-CoV-2 dengan menginisiasi studi ilmiah awal bersama Laboratorium Microbac, laboratorium virologi di Amerika Serikat yang terpercaya dan diakui secara internasional. Hasil studi awal secara in vitro (studi dalam lingkungan terkendali di luar organisme hidup) membuktikan bahwa mouthwash inovasi terbaru Pepsodent yaitu Pepsodent Active Defense Mouthwash dengan teknologi Cetylpyridinium Chloride (CPC), efektif mengurangi jumlah virus SARS-CoV-2 hingga 99,9% dengan waktu kontak 30 detik.
Unilever telah mempublikasikan hasil penelitian sebelumnya tentang efek mouthwash yang mengandung CPC pada pengganti virus corona di platform riset biologi Biorxiv, yang juga memperlihatkan bahwa Pepsodent Active Defense Mouthwash yang mengandung 0,07% CPC bekerja efektif mengurangi jumlah virus SARS-CoV-2 hingga 99,9% dengan menargetkan dan menghancurkan selubung lipid dari virus tersebut. Dalam studi yang membandingkan Pepsodent Active Defense Mouthwash dengan produk mouthwash lain yang mengandung etanol, campuran enzim, dan zinc sulfat ini, hanya teknologi CPC yang hingga saat ini menunjukkan hasil yang konsisten dan positif.
Teknologi CPC yang digunakan oleh Pepsodent telah dikenal oleh industri perawatan gigi dan mulut karena kemampuannya dalam mengurangi bakteri, mencegah plak gigi dan peradangan gusi–tanpa mengganggu keseimbangan bakteri baik di dalam rongga mulut.
Head of Sustainable Living Beauty & Personal Care and Home Care Unilever Indonesia Foundation, drg. Ratu Mirah Afifah, GCClinDent., MDSc., menyebutkan bahwa studi awal tersebut menunjukkan hasil yang menjanjikan, apalagi mengurangi jumlah virus di mulut dipercaya dapat membantu mengurangi penularan virus SARS-CoV-2.
“Sebagai brand yang selalu berupaya melindungi senyum sehat keluarga Indonesia melalui berbagai inovasi, kami berharap keunggulan dari Pepsodent Active Defense Mouthwash yang mengandung CPC dapat merawat kesehatan gigi dan mulut sekaligus menjadi cara tambahan yang potensial untuk membantu mengurangi transmisi COVID-19,” lanjut drg. Mirah.
Dokter Gigi dan Peneliti, Dr. drg. Armelia Sari Widyarman, M.Kes. mengapresiasi studi yang dilakukan oleh Pepsodent sebagai bentuk kepedulian untuk membantu melindungi masyarakat di tengah kondisi pandemi yang masih mengkhawatirkan ini. Hasil studi Pepsodent tersebut juga didukung oleh sebuah uji klinis dari sekelompok peneliti independen di Singapura yang melibatkan sejumlah penderita COVID-19.
“Uji klinis tersebut memperlihatkan bahwa berkumur dengan mouthwash yang mengandung CPC dapat mengurangi jumlah virus SARS-CoV-2 secara signifikan setelah berkumur selama 30 detik, dan efeknya bertahan selama 6 jam,” tutur Dr. drg. Armelia Sari Widyarman.
Dengan semangat untuk turut berperan dalam membantu mengurangi transmisi COVID-19, Pepsodent akan mendonasikan 50.000 produk Pepsodent Active Defense guna memberikan perlindungan tambahan kepada para tenaga kesehatan yang berada di garda terdepan dan memiliki risiko tinggi terpapar COVID-19. Bekerja sama dengan Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI), Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB) dan Gerakan Pakai Masker (GPM), donasi ini akan diberikan ke Rumah Sakit rujukan di wilayah Jabodetabek dan Wisma Atlet Kemayoran.
Kehadiran Pepsodent Active Defense Mouthwash diharapkan dapat semakin melindungi kesehatan keluarga Indonesia di tengah pandemi sebagai pelengkap anjuran 3M yang digaungkan oleh pemerintah.
“Pada akhirnya, kami mengajak masyarakat semakin melindungi diri dan keluarga terhadap risiko penyebaran COVID-19 melalui tindakan 3M Ekstra, yaitu: Mencuci tangan dengan sabun, Menjaga jarak fisik, Menggunakan masker, dan dilengkapi dengan Menjaga kesehatan rongga mulut. Dengan menerapkan kebiasaan yang baru ini, kita bisa berperan mengurangi angka transmisi COVID-19 di lingkungan kita,” tutup drg. Mirah.
Untuk mengetahui lebih lanjut tentang Pepsodent Mouthwash dengan Teknologi CPC : www.tanyapepsodent.com.
(*)
Baca Juga
Super Apps BRImo dan Layanan 721 Ribu E-Channel BRI Dipastikan Handal dalam Rangka Natal dan Tahun Baru
BRI Pastikan Kehandalan Super Apps BRImo dan Optimalkan Layanan 721 Ribu E-Channel dalam Rangka Natal dan Tahun Baru
Kontribusi dalam Keberlanjutan Lingkungan, Pertamina Dukung Penuh Festival Ciliwung 2024