Arab Saudi Tutup Penerbangan, Garuda Indonesia Tawarkan Reschedule Gratis ke Penumpang

Garuda Indonesia memberlakukan fleksibilitas atau penyesuaian terkait rencana perjalanan bagi penumpang yang sudah membeli tiket ke Arab Saudi tanpa dikenakan biaya tambahan.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 21 Des 2020, 14:35 WIB
Ilustrasi maskapai penerbangan Garuda Indonesia saat berhenti di apron Bandara Adi Soemarmo.(Liputan6.com/Fajar Abrori)

Liputan6.com, Jakarta - Arab Saudi menangguhkan semua penerbangan internasional menuju negara tersebut selama sepekan. Penangguhan tersebut mulai berlaku Senin 21 Desember 2020. Sehubungan dengan hal ini, maskapai Garuda Indonesia terus melakukan komunikasi intensif dengan otoritas terkait guna memastikan hal yang perlu diantisipasi, menyusul pembatasan operasional layanan penerbangan tersebut.

"Kami percaya di tengah situasi yang penuh ketidakpastian ini, hak penumpang tentunya akan senantiasa menjadi prioritas utama yang terus kami kedepankan,” ujar Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra dalam keterangan tertulis, Senin (21/12/2020).

Untuk itu, Irfan mengatakan Garuda Indonesia memberlakukan fleksibilitas atau penyesuaian terkait rencana perjalanan bagi penumpang tanpa dikenakan biaya tambahan. Hal ini dimaksudkan agar dapat memberi keleluasaan bagi penumpang Garuda yang akan merencanakan ulang jadwal penerbangannya ke Tanah Suci dengan sebaik mungkin.

“Fleksibilitas tersebut diberlakukan dengan memastikan penumpang dapat melakukan reschedule dan perubahan rencana penerbangan tanpa adanya biaya tambahan,” ujar dia.

Lebih lanjut, Irfan mengatakan Garuda Indonesia tengah mempersiapkan opsi kesiapan operasional untuk mengangkut Warga Negara Indonesia (WNI) yang saat ini tengah berada Arab Saudi.

“Adapun langkah tersebut saat ini sedangkan kami koordinasikan secara intensif bersama otoritas terkait," pungkas Irfan.

Saksikan video pilihan berikut ini:


Muncul Varian Baru Virus Corona di Inggris, Arab Saudi Tutup Semua Akses Masuk

Ribuan jemaah melakukan tawaf dan memadati sekitar Kakbah di Masjidil Haram, kota suci Makkah, Arab Saudi pada Rabu (7/8/2019). Kondisi Masjidil Haram menjelang puncak ibadah haji kian dipadati jemaah dari berbagai negara. (Photo by FETHI BELAID / AFP)

Arab Saudi menutup semua akses masuk di tengah meningkatnya kekhawatiran akan varian baru Virus Corona yang ditemukan di Inggris beberapa waktu lalu.

Sumber resmi Kementerian Dalam Negeri Saudi, mengatakan, setelah menangguhkan semua penerbangan internasional selama satu minggu, larangan yang sama berlaku juga bagi siapa saja yang akan masuk ke Arab Saudi melalui jalur darat dan laut.

 

"Prosedur ini akan ditinjau berdasarkan perkembangan terkait pandemi Virus Corona, dan apa yang diterima dari Kementerian Kesehatan," kata sumber tersebut dalam sebuah pernyataan dikutip dari situs Gulf News pada Senin, 21 Desember 2020.

Sebelum Arab Saudi, sejumlah negara di Eropa telah memerlakukan pembatasan dan menghentikan penerbangan dari dan ke Inggris, di tengah kekhawatiran penyebaran strain baru Virus Corona.

Sementara itu, penerbangan internasional yang saat ini berada di wilayah Arab Saudi, disebut akan dibebaskan dan diizinkan terbang.

Berdasarkan pernyataan yang dikeluarkan Kementerian Dalam Negeri Saudi, larangan masuk tidak berlaku untuk pergerakan barang, komoditas, dan rantai pasokan dari negara-negara yang diketahui tidak ditemukannya mutasi Virus Corona

Berikut isi dari pernyataan tersebut:

Berdasarkan apa yang dikemukakan Kementerian Kesehatan mengenai penyebaran varian baru Virus Corona penyebab COVID-19 di sejumlah negara, hingga informasi tentang sifat virus ini menjadi jelas, dan keinginan untuk segera dilakukan, langkah-langkah guna melindungi kesehatan warga dan penduduk serta memastikan keselamatan mereka, pemerintah Kerajaan Arab Saudi telah memutuskan untuk mengambil tindakan pencegahan sebagai berikut;

Pertama, menangguhkan semua penerbangan internasional untuk wisatawan---kecuali bila terjadi kasus luar biasa---sementara untuk jangka waktu satu minggu, yang dapat diperpanjang untuk minggu berikutnya, dengan pengecualian penerbangan asing yang saat ini berada di wilayah Kerajaan, sehingga mereka diizinkan untuk pergi.

Kedua, menangguhkan hal serupa melalui darat dan laut untuk sementara waktu, yaitu selama satu minggu, yang juga dapat diperpanjang tergantung kondisi.

Ketiga, setiap orang yang kembali dari salah satu negara Eropa atau negara mana pun yang kasus aktif COVID-19 masih tinggi, sebagaimana ditentukan oleh Kementerian Kesehatan pada 8 Desember 2020, harus mematuhi hal-hal berikut ini;

1. Karantina di rumah selama dua minggu, dimulai dari tanggal kedatangan di Arab Saudi.

2. Melakukan pemeriksaan COVID-19 selama masa karantina, dengan pemeriksaan ulang setiap lima hari.

Keempat, siapa pun yang kembali dari atau melewati negara Eropa atau negara mana pun yang masih terjadi pandemi COVID-19 selama tiga bulan terakhir, harus menjalani tes Virus Corona.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya