Liputan6.com, Surabaya - Sebanyak 154.845 personel gabungan Polri, TNI dan instansi terkait lainnya siap mengantisipasi ancaman terorisme dan mencegah terjadinya klaster libur Natal dan Tahun Baru.
Kapolda Jatim Irjen Pol Nico Afinta menyampaikan hal itu usai memimpin apel gelar pasukan Operasi Lilin Semeru 2020 sambut Libur Natal dan Tahun Baru di lapangan Mapolda Jatim, Senin (21/12/2020).
"Apel gelar pasukan operasi lilin semeru 2020 ini untuk pengecekan akhir pengamanan nataru. Selain itu diharapkan semua pihak termasuk masyarakat bisa berperan aktif mematuhi Prokes, sehingga kesehatan kita semua tetap bisa dijaga dengan baik," ujar Nico.
Baca Juga
Advertisement
Polda Jatim telah mempersiapkan 83.917 personel Polri, 15.842 personel TNI, serta 55.086 personel instansi terkait lainnya untuk pengamanan Libur Natal dan Tahun Baru.
"Personel tersebut akan ditempatkan pada 1.607 pos pengamanan untuk melaksanakan pengamanan terkait gangguan kamtibmas dan kamseltibcar lantas, dan 675 pos pelayanan untuk melaksanakan pengamanan di pusat keramaian, pusat belanja, stasiun, terminal, bandara, pelabuhan," ujar dia.
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Operasi Lilin 15 Hari
Sementara itu, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyebutkan, apel gelar pasukan Operasi Lilin-2020 yang diselenggarakan secara serentak di seluruh jajaran Polri, mulai dari tingkat Mabes Polri hingga kesatuan kewilayahan.
Apel gelar pasukan ini dilaksanakan sebagai bentuk pengecekan akhir kesiapan pelaksanaan Operasi Lilin 2020 dalam rangka pengamanan perayaan Natal Tahun 2020 dan Tahun Baru 2021, baik pada aspek personel maupun sarana prasarana, serta keterlibatan unsur terkait seperti TNI, Pemda, dan Mitra kamtibmas lainnya.
"Ini pengecekan akhir gelar pasukan sebelum pengamanan libur Nataru dari unsur TNI, Pemda dan Mitra kantibmas," ucap Khofifah.
Khofifah menambahkan, perayaan Natal dan Tahun Baru oleh masyarakat secara universal dirayakan melalui kegiatan ibadah dan perayaan pergantian tahun di tempat-tempat wisata, yang akan meningkatkan aktivitas pada pusat keramaian.
Peningkatan aktivitas masyarakat ini tentu saja sangat berpotensi menimbulkan gangguan kamtibmas, gangguan kamseltibcar lantas, dan pelanggaran protokol kesehatan COVID-19.
Oleh karena itu, Polri menyelenggarakan Operasi Lilin-2020 yang akan dilaksanakan selama 15 hari, mulai dari 21 Desember 2020-4 Januari 2021, dengan mengedepankan kegiatan preemtif dan preventif secara humanis, serta penegakan hukum secara tegas dan profesional.
"Tentunya dengan tetap menerapkan protokol kesehatan guna mencegah penyebaran COVID-19, sehingga masyarakat dapat merayakan Natal dan tahun baru dengan rasa aman dan nyaman," ujar Khofifah.
Advertisement
Khofifah Ingatkan Jangan Sampai Terjadi Klaster Baru
Khofifah mengungkapkan, pengamanan ini tidak boleh dianggap sebagai agenda rutin tahunan biasa, sehingga menjadikan cenderung meremehkan dan kurang waspada terhadap setiap dinamika perkembangan masyarakat, apalagi di masa pandemi COVID-19 saat ini, harus lebih peduli.
"Jangan sampai kegiatan perayaan Natal dan tahun baru menimbulkan klaster-klaster baru penyebaran COVID-19," ucap Khofifah.
Berdasarkan pemetaan kerawanan yang telah dilakukan, lanjut Khofifah, ada beberapa prediksi gangguan kamtibmas yang harus diantisipasi, antara lain ancaman terorisme dan radikalisme, ancaman sabotase, penyalahgunaan narkoba, pesta miras, aksi perusakan fasilitas umum. Serta antisipasi ancaman bencana alam seperti banjir dan tanah longsor, karena saat ini musim penghujan.
"Dalam kegiatan ini kita juga mengantisipasi terjadinya kantibmas yang meresahkan masyarakat, seperti narkoba, pesta miras dan ancaman terorisme," ujar Khofifah.