Hong Kong Ikut Setop Penerbangan Usai Temuan Strain Baru Virus Corona Inggris

Hong Kong bergabung dengan negara-negara Eropa lainnya untuk menyetop penerbangan dari Inggris usai ditemukannya Virus Corona jenis baru.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 21 Des 2020, 17:53 WIB
Ilustrasi bendera Hong Kong (AFP Photo)

Liputan6.com, Hong Kong - Hong Kong akan melarang semua penerbangan yang tiba dari Inggris mulai Senin 21 Desember 2020 tengah malam. Langkah itu dilakukan menyusul penemuan jenis baru atau strain atau mutasi Virus Corona COVID-19 yang konon sangat menular di Inggris.

Hong Kong mengikuti jejak banyak negara Eropa yang telah melarang penerbangan dari Inggris, termasuk Prancis, Jerman, Italia, dan Belanda. Di luar Eropa, beberapa negara seperti Kanada, Iran, dan Arab Saudi juga telah menutup pintu bagi pelancong dari Inggris. Demikian seperti mengutip laman Channel News Asia, Senin (21/12/2020).

Inggris mengakui bahwa strain baru Virus Corona COVID-19 tersebut bisa sampai 70 persen lebih menular.

Hingga kini, masih banyak yang belum diketahui tentang strain tersebut, tetapi para ahli mengatakan vaksin saat ini masih efektif melawannya.

Menurut laporan, strain baru belum dilaporkan ditemukan di Asia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah ini:


Pembatasan Aturan di Hong Kong

Warga terlihat mengenakan masker di Central, pusat retail dan bisnis, di Hong Kong, China selatan (28/2/2020). Total kasus terkonfirmasi virus corona COVID-19 di Hong Kong bertambah menjadi 126, demikian disampaikan Pusat Perlindungan Kesehatan Hong Kong pada Rabu (11/3) sore. (Xinhua/Wang Shen)

Sejauh ini otoritas di Hong Kong berusaha untuk mengekang jumlah kasus yang meningkat. Menteri Kesehatan Sophia Chan mengatakan pada hari Senin bahwa ada kebutuhan untuk meluncurkan langkah-langkah yang lebih kuat dan bertarget untuk mencegah penyebaran COVID-19 lebih lanjut di Hong Kong.

"Kami sekarang berada pada tahap yang sangat kritis," kata Chan pada jumpa pers. 

"Selama gelombang keempat, kami telah melihat bahwa virus sangat mudah menular dan kondisi pasien lebih parah daripada sebelumnya."

Kini orang yang tiba di Hong Kong dari Inggris Raya sebelum 22 Desember harus dikarantina selama total 21 hari, dibandingkan dengan 14 hari karantina yang diamanatkan sebelumnya. Chan mengatakan pemerintah sedang memantau apakah akan memperpanjang durasi karantina untuk semua kedatangan.

Hong Kong melihat lonjakan jumlah kasus pada akhir November yang mendorong pihak berwenang untuk sekali lagi menutup akses makan di restoran setelah jam 6 sore, dan menutup gym sekaligus salon kecantikan. Tindakan itu akan diberlakukan hingga setidaknya 6 Januari, kata Chan. 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya