Waspada, Ada Aksi Scam Sasar Pengguna OneDrive

Peneliti Vaksin.com Alfons Tanujaya baru saja mengumumkan temuan terbarunya mengenai aksi scam yang menyasar pengguna layanan OneDrive dari Microsoft.

oleh Agustinus Mario Damar diperbarui 22 Des 2020, 13:18 WIB
Ilustrasi Microsoft OneDrive. (Foto: Microsoft)

Liputan6.com, Jakarta - Peneliti Vaksin.com Alfons Tanujaya baru saja mengumumkan temuan terbarunya mengenai aksi scam yang menyasar pengguna layanan OneDrive dari Microsoft. Email scam ini diketaui mulai menyebar di minggu ketiga Desember 2020.

Menurut keterangan Alfons, scam ini diketahui cukup canggih dan membuat penerima dengan mudah mengklik pesan tersebut. Bahkan, penerima pesan tanpa sadar akan memberikan kredensial akun OneDrive milikinya pada scammer tersebut, sehingga semua data berhasil diretas.

"Jika anda memanfaatkan cloud untuk menyimpan data, baik Google Drive, OneDrive, Dropbox atau layanan cloud storage lainnya, harap ekstra hati0hati menjaga data anda di cloud dengan pertahanan terbaik," tulisnya dalam informasi yang diterima, Selasa (22/12/2020).

Alfons menuturkan, email scam tersebut akan datang dari kontak yang dikenal penerima dan memalsukan email dari domain yang terpercaya. Biasanya, email itu berhasil lolos dari saringan anti spam atau scam dari Gmail.

"Apabila penerima mengklik tautan yang diberikan, mereka akan dibawa untuk membuka tautan file berbentuk .pdf di Box. co dengan nama New_Project.pdf," tulis Alfons menjelaskan.

Setelah membuka file itu, pelaku akan mulai menjalankan aksinya apabila penerima membuka dengan mengklik tombol Access Document. Lalu, penerima akan diarahkan ke situs yang merupakan URL Shortener dan saat diklik akan diarahkan ke situs login Microsoft.

Mengingat di situs tersebut penerima akan diminta memasukkan informasi kredensialnya, Alfons menuturkan peran OTP sangat penting. Sebab, apabila penerima terlanjut menuliskan informasi kredensialnya, pelaku tidak bisa mengambil akun tersebut.

"Karena ia akan diminta memasukkan One Time Password yang hanya dikirimkan pada pemilik akun. Untuk itu, implementasi OTP suda menjadi hal wajib yang harus dilakukan dan disarankan," tulis Alfons menutup keterangannya.


Samsung Cloud Tutup Sejumlah Fitur, Pengguna Diminta Beralih ke OneDrive

Galaxy S20 Plus dan Buds Plus BTS Edition. (Doc: Samsung)

Di sisi lain, selama beberapa tahun terakhir, Samsung dan Microsoft terus meningkatkan kerja sama guna menghadirkan ekosistem yang lebih baik untuk para pengguna. Kemitraan keduanya juga berbuah pada pengggantian layanan Samsung dengan milik Microsoft.

Salah satunya, melalui pembaruan One UI 2.1, Samsung bakal menghentikan sejumlah fitur di layanan Samsung Cloud dan menggantinya dengan Microsoft OneDrive.

Fitur yang disetop adalah Gallery Sync, Drive, dan Langganan Premium. 

Di dalam email kepada pelanggan, mereka diberikan opsi untuk memindahkan data dari Samsung Cloud ke OneDrive. Samsung mengumumkan tanggal 30 Juni 2021 sebagai akhir bagi layanan sinkronisasi file dan Gallery Sync Samsung Cloud.

Artinya, fitur backup langsung atas file dan video dari aplikasi Gallery ke Samsung Cloud bakal hilang alias tak bisa lagi digunakan.

Pengakhiran dari layanan Samsung Cloud ini berbeda-beda untuk masing-masing kawasan. Misalnya untuk pengguna di Indonesia pengakhiran fitur Gallery Sync ini dilakukan pada 30 Juni 2021.

Sementara di Belanda pengakhiran dilakukan pada 5 Oktober. Semua pasar Samsung pun bakal merasakan dampak penyetopan layanan ini.


Diberi Waktu untuk Selamatkan Data

Galaxy Note 20. (Doc: Samsung)

Karena layanan Samsung Cloud akan dihentikan, pengguna diberi waktu untuk memindahkan atau mem-backup data mereka.

Pengguna punya waktu sampai 1 April 2021 untuk mem-backup data mereka.

"Fitur-fitur Gallery Sync dan Penyimpanan drive untuk File Saya (My Files) sekarang akan didukung oleh Microsoft OneDrive. Untuk meminimalkan ketidaknyamanan yang mungkin timbul, kami menawarkan cara melakukan migrasi Gallery Sync dan atau data Drive yang ada ke OneDrive dan melanjutkan pengalaman dengan nyaman," kata Samsung dalam pemberitahuannya.

Lebih lanjut, Samsung memberikan alternatif, di mana pengguna bisa mengunduh data mereka ke smartphone atau PC.

"Harap dicatat, jika Anda mengunduh data atau migrasi, fitur-fitur ini akan dihentikan dan data Anda akan dihapus sebelum waktunya, bahkan sebelum tanggal akhir resmi," kata Samsung.

Samsung mengumumkan, pengguna tetap bisa menggunakan sejumlah fitur lain dari Samsung Cloud, antara lain mencadangkan/ mensinkronkan serta memulihkan data lain seperti Kontak, Kalender, dan Notes.

(Dam/Isk)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya