Liputan6.com, Jakarta - Pernahkah Anda mengalami buang air besar, tapi tinja Anda mengambang sehingga sulit untuk disiram? Dalam video yang diunggah baru-baru ini, Dokter spesialis gastroenterologi, Dr Sameer Islam, menjawab pertanyaan ini.
"Apabila hal tersebut terjadi hanya sesekali maka mungkin hanya kelebihan gas yang terperangkap di dalam tinja setelah mengonsumsi jenis kacang-kacangan. Namun, jika ada banyak alasan kotoran yang mengapung, salah satu yang paling umum disebut steatorrhea, atau minyak (atau lemak) di dalam tinja," kata Sameer seperti dilansir Menshealth pada Rabu, 23 Desember 2020.
Advertisement
Seperti yang kita ketahui, air dan minyak tidak bercampur, sehingga mampu meningkatkan daya apung tinja. Menurut dr Sameer, minyak berlebih dalam tinja ini mungkin disebabkan oleh pertumbuhan abnormal bakteri jahat.
Misalnya, kondisi seperti penyakit celiac atau penyakit Crohn, atau pertumbuhan bakteri usus halus yang berlebihan. Dia juga menambahkan bahwa terlalu banyak serat dalam makanan juga dapat menyebabkan tinja mengapung.
Adapun penyebab tinja mengapung lainnya yaitu karena perubahan diet (pola makan), kondisi suatu penyakit, seperti malabsorbsi, intoleransi laktosa, penyakit celiac (inflamasi usus halus setelah mengonsumsi gluten), kista fibrosis, Short Bowel Syndrome (usus tidak mampu menyerap nutrisi dengan baik), dan penyakit langka lainnya seperti Bassen-Kornzweig syndrome (usus berhenti menyerap lemak), Biliary atresia (saluran yang tidak terbentuk dengan normal, yang mempersulit usus menyerap lemak), Disaccharidase deficiency (ketiadaan enzim seperti isomaltase dan sukrase yang memecah pati dan gula), dan Pankreatitis kronis (karena batu empedu, alkoholisme, atau masalah dengan sistem kekebalan), dilansir dari md-health.com
Namun, dia mengatakan bahwa Anda tidak perlu khawatir apabila tinja mengapung, kecuali jika disertai gejala lain, seperti nyeri, mual, tidak enak badan. "Itu bisa menjadi sesuatu yang perlu dikhawatirkan,” katanya dalam video.
Simak Video Berikut Ini:
Jangan abaikan tinja berdarah
Selain mengecek tinja yang mengapung, gastroenterolog dan profesor klinis kedokteran di New York, Niket Sonpal, M.D. memperingatkan tinja yang disertai darah.
"Selain wasir, penyebab umum lainnya darah merah di tinja Anda, bisa karena fisura anal, yaitu robekan yang dapat disebabkan oleh berbagai hal, mulai dari sembelit hingga melahirkan," katanya, seperti dikutip Womenshealthmag.
Kendati demikian, Sonpal menekankan bahwa Anda tidak boleh mengasumsikan pendarahan yang keluar bersama dengan tinja, hanyalah masalah wasir, “Anda harus mengunjungi dokter untuk mendapat diagnosis yang tepat,” ujarnya.
Bahkan dalam beberapa kasus, darah dalam tinja Anda bisa berarti kanker kolorekteral, apalagi jika Anda memiliki riwayat kanker tersebut dalam keluarga Anda. Sehingga Sonpal menyarankan untuk mulai menjalani tes kolonoskopi lebih awal dari usia yang direkomendasikan, yaitu di bawah 50 tahun.
“Intinya adalah, darah dalam tinja bukanlah suatu hal yang dianggap normal. Jadi jika Anda melihat sesuatu yang tidak biasa disana, segera kunjungi dokter,” pungkas Sonpal.
Advertisement