Liputan6.com, Sorong - Masyarakat dan lembaga konservasi di Raja Ampat mengaku, masih belum mengetahui penyebab matinya ikan-ikan kecil secara mendadak, di kawasan wisata Piaynemo Raja Ampat, Provinsi Papua Barat.
Para penyelam dan pemerhati lingkungan di Raja Ampat masih menduga, fenomena kematian ikan-ikan kecil secara mendadak tersebut merupakan blooming algae, atau adanya nutrisi berlebih dalam perairan sehingga menyebabkan populasi alga menjadi sangat banyak.
Baca Juga
Advertisement
Lembaga Konservasi Conservation International Indonesia atau CI yang melakukan program konservasi di Raja Ampat mengatakan, fenomena matinya ikan-ikan kecil di kawasan destinasi wisata Piaynemo Raja Ampat tersebut harus diteliti lebih lanjut oleh para ahli.
BHS Tourism and Capacity Building Manager Conservation International Indonesia, Meidiarti Kasmidi yang dihubungi Senin (22/12/2020), mengatakan fenomena matinya ikan-ikan kecil di kawasan Piaynemo Raja Ampat tersebut belum diketahui penyebabnya.
Menurut dia, para pemerhati konservasi di Raja Ampat menduga bahwa kematian ikan-ikan kecil tersebut akibat blooming algae.
Namun, belum pasti dan akan didiskusikan dengan para ahli agar diketahui apa sebenarnya yang menyebabkan ikan-ikan kecil mati di Raja Ampat tersebut.
"Jika kematian ikan-ikan kecil itu karena blooming algae, bagaimana solusinya. Dan bila bukan tetapi pencernaan atau racun bagaimana pula cara mengatasinya," ujarnya.
Dalam kondisi seperti ini, masyarakat setempat perlu diedukasi agar tetap menjaga kualitas air dari sampah dan sanitasi yang masuk ke laut.
**Ingat #PesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.