Liputan6.com, Jakarta Kalau vaksin COVID-19 sudah tersedia, berarti kita akan aman? Pertanyaan ini rupanya seringkali dilontarkan masyarakat.
Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Reisa Broto Asmoro menanggapi, vaksin memang salah satu cara untuk keluar dari pandemi COVID-19. Terlebih lagi kalau sudah tercipta kekebalan komunitas (herd immunity) pada mayoritas penduduk dunia.
Baca Juga
Advertisement
"Tapi perlu diingat bahwa vaksin bukan satu-satunya solusi untuk mencegah penularan virus Corona. Protokol kesehatan juga penting dan efektif untuk menurunkan risiko penularan," jawab Reisa secara virtual, Senin (21/12/2020).
"Jadi ingat, gerakan 3M (memakai masker, mencuci tangan pakai sabun, menjaga jarak) ditambah dengan vaksin adalah kunci efektif dalam penanganan COVID-19.
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Simak Video Menarik Berikut Ini:
Vaksin Mengandung Zat Berbahaya?
Reisa melanjutkan, ada juga informasi yang beredar di kalangan masyarakat, vaksin katanya mengandung zat berbahaya.
"Vaksin yang sudah diproduksi massal tentu harus memenuhi syarat utama. Harus aman, efektif, dan efisien. Setiap vaksin yang beredar harus lebih dulu lolos uji dan evaluasi dari badan yang berwenang," lanjutnya.
"Di Indonesia, kita punya Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), yang menjamin kepastian, vaksin yang beredar dan disuntikkan kepada masyarakat itu tidak mengandung bahan berbahaya."
Advertisement