Liputan6.com, Jakarta - Twitter akan menghapus seluruh data di akun Twitter resmi presiden AS @POTUS. Dengan begitu, akun @POTUS yang dipegang oleh Presiden Donald Trump dengan jutaan follower akan kembali menjadi akun dengan 0 follower.
Alih-alih hanya menghapus cuitan, menurut Digital Director Joe Biden Rob Flaherty, jutaan follower di akun Twitter @POTUS juga akan dihapus.
Advertisement
Untuk itulah ketika dilantik menjadi Presiden AS ke-46, Joe Biden yang akan memegang akun @POTUS butuh banyak follower.
Sekadar informasi, penghapusan alias wipe-out data Twitter milik akun presiden AS akan dilakukan ketika pelantikan berlangsung, yakni 20 Januari 2021.
Menurut informasi dari Twitter, tidak hanya akun Twitter resmi presiden AS yang akan dihapus datanya. Akun Twitter resmi milik ibu negara, sekretaris presiden, hingga kabinet juga akan dihapus data dan follower-nya.
Menurut laporan The Wall Street Journal, sempat ada perselisihan antara kubu Joe Biden dan Twitter mengenai apakah pengikut lama akun @POTUS yang dipegang oleh Donald Trump akan ditransfer ke akun yang dipegang oleh Joe Biden.
Pasalnya, pada 2017, ketika pemerintahan Donald Trump mengambil alih akun tersebut dari pemerintahan Barack Obama, Twitter menduplikasi akun tersebut dan membuat arsip atas cuitan-cuitan dan follower Obama.
Kebalikan dari Kebijakan Sebelumnya
Selanjutnya, Twitter membuat akun-akun baru untuk pemerintahan berikutnya, kemudian mengembalikan follower di akun @POTUS, sementara cuitan Obama dihilangkan.
Pihak Twitter sendiri, menurut The Verge, tidak menyebutkan apa alasan mereka mengubah kebijakan Twitter kali ini.
"Dalam diskusi yang sedang berlangsung dengan tim transisi Biden mengenai sejumlah aspek terkait dengan transfer akun Twitter Gedung Putih," kata Twitter kepada The Verge, dikutip Rabu (23/12/2020).
Tim Biden tampaknya tidak begitu senang dengan kebijakan ini, mengingat mereka akan kehilangan keuntungan digital yang signifikan.
Advertisement
Jutaan Pengikut akan Dapat Notifikasi
Juru bicara Twitter menyebut, pada hari pelantikan presiden AS, para follower yang mengikuti salah satu akun-akun terkait pemerintah AS seperti @POTUS, @FLOTUS, @VP, @PressSec, @Cabinet, dan @LaCasaBlanca akan mendapatkan notifikasi bahwa akun-akun tersebut sedang diarsipkan.
Para follower akan diberi opsi untuk mengikuti akun-akun baru milik pemerintahan Joe Biden. Namun, sejauh ini belum ada detail informasi mengenai notifikasi tersebut.
Meskipun presiden punya banyak cara untuk publikasi, tak bisa dimungkiri bahwa media sosial merupakan alat komunikasi utama bagi presiden AS selama empat tahun terakhir ini.
Akun @POTUS sendiri memiliki lebih dari 33 juta pengikut. Sementara akun WhiteHouse memiliki 26 juta pengikut, akun ibu negara memiliki 16 juta pengikut, dan akun sekretaris presiden punya 6 juta pengikut.
Nantinya seperti periode sebelumnya, akun POTUS yang dipegang oleh Donald Trump akan berganti nama menjadi @POTUS45 dan akan dibekukan sebagaimana adanya.
Presiden AS Donald Trump sendiri memiliki akun pribadi di mana ia cukup aktif mencuit di akun @realDonaldTrump tersebut.
(Tin/Isk)