Alasan Sekjen PP Muhammadiyah Abdul Mu'ti Tolak Tawaran Jokowi jadi Wakil Menteri

Mu'ti menilai, amanah diberikan Presiden Joko Widodo sangatlah berat itu. Dia menyatakan bukan seorang yang tepat.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 23 Des 2020, 14:43 WIB
Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Abdul Mu’ti (kanan) membacakan pernyataan sikap PP Muhammadiyah terhadap Pilkada Serentak 15 Februari di Jakarta, Senin (13/2). Ada tujuh butir pernyataan sikap PP Muhammadiyah. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta Sekretaris Umum Pengurus Pusat Muhammadiyah Abdul Mu'ti menyatakan mundur usai ditunjuk sebagai Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, mendampingi Nadiem Makarim.

Melalui Instagram pribadinya, Abdul Mu'ti mengaku tidak mampu mengemban tanggungjawab wakil menteri.

"Saya memutuskan untuk tidak bergabung dalam Kabinet Indonesia Maju dalam jabatan wakil menteri. Saya merasa tidak akan mampu mengemban amanah yang sangat berat itu. Saya bukanlah figur yang tepat untuk amanah tersebut," tulis dia di akun @abe_mukti, Rabu (23/12/2020).

Mu'ti menilai, amanah diberikan Presiden Joko Widodo sangatlah berat itu. Dia menyatakan bukan seorang yang tepat. 

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:


Sempat Dihubungi Nadiem

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengumumkan 6 figur Menteri Baru Kabinet Indonesia Maju di Istana Merdeka, Jakarta pada Selasa, 22 Desember 2020. (Biro Pers Sekretariat Presiden/Laily Rachev & Muchlis Jr)

Namun sebelumnya, Mu'ti merasa siap dengan jabatan tersebut. Hal itu terjadi usai Mensesneg Pratikno dan Mendikbud Nadiem menghubungi dirinya.

"Awalnya, ketika dihubungi oleh Pak Mensesneg dan Mas Mendikbud, saya menyatakan bersedia bergabung jika diberi amanah," lanjut Mu'ti.

Kendati usai dipikirkan kembali, Mu'ti merasa tidak menyanggupi dan tidak meyakini untuk menjabat posisi tersebut. 

"Setelah mengukur kemampuan diri, saya berubah pikiran. Semoga ini adalah pilihan yang terbaik," dia menandasi. 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya