Liputan6.com, Ankara - Kabar tentang strain baru Virus Corona COVID-19 di Inggris membuat panik dunia. Lebih dari 40 negara dilaporkan mencekal Inggris. Menutup akses masuk bagi mereka yang berasal dari Negeri Ratu Elizabeth.
Terkini, pemerintah Turki mengaku khawatir akan galur baru Virus Corona tersebut.
Advertisement
Mengutip Xinhua News, Rabu (23/12/2020), Turki memutuskan untuk melakukan langkah identifikasi dan isolasi terhadap total 4.603 penumpang yang tiba dari Inggris setelah 14 Desember. Upaya itu dilakukan akibat kekhawatiran terkait galur baru COVID-19. Demikian seperti diumumkan Menteri Kesehatan Turki Fahrettin Koca pada Selasa 22 Desember.
Melalui akun Twitter resminya, Koca menyampaikan keputusan tersebut. "Seluruh penumpang menjalani isolasi di kediaman mereka atau hotel," cuitnya.
Selain itu, dia menambahkan bahwa tes polymerase chain reaction (PCR) telah dilakukan di bawah koordinasi Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat Turki.
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan Juga Video Ini:
Aktivitas Dibatasi
Sang menteri juga mengungkapkan 335 pelancong yang tiba dari Inggris, Denmark, Belanda, dan Afrika Selatan pada Minggu 20 Desember malam waktu setempat wajib menjalani pemeriksaan kesehatan dan tes PCR saat kedatangan.
"(Aktivitas) mereka dibatasi meski hasil tes menunjukkan negatif COVID-19," tambah Koca.
Sebelumnya pada Minggu malam, Turki melarang semua penerbangan dari negara-negara tersebut usai kemunculan galur baru COVID-19 yang memiliki tingkat penularan lebih tinggi.
Advertisement