Liputan6.com, Jakarta - Sinetron kolosal Raden Kian Santang masih mencuri perhatian pemirsa televisi dengan alur ceritanya yang membuat penasaran. Aksi putra Prabu Siliwangi di Kerajaan Padjadjaran yang selalu berusaha menjaga kerajaan hingga mendapatkan tekanan dan serangan dari musuh-musuhnya masih dinanti penonton.
Aksi Raden Kian Santang berlanjut pada episode yang tayang 23 Desember 2020.Dalam episode kali ini, Siliwangi kembali menduduki tahta. Rara Santang masih terluka parah akibat serangan Raksabumi.
Dalam episode sebelumnya diceritakan tuntutan rakyat Padjadjaran yang secara mengejutkan meminta Kian Santang turun tahta sebagai Raja. Selain itu, Kian Santang harus menerima kenyataan pahit atas penyerangan dari Raksabumi dan hingga akhirnya turun tahta.
Baca Juga
Advertisement
Mencari Air Suci
Keempat putra Siliwangi yang lain bertugas mencari obat berupa air suci dari tiga sumber air berbeda. Dalam perjalanan ini masing-masing menemukan halangan sendiri-sendiri. Walangsungsang ditemani Praharsini akan mencari mata air biru.
Advertisement
Bertemu Citraloka
Lalu Surawisesa ditemani Anggapati dan Jayaraksa akan mencari mata air hijau. Sedangkan Kian Santang ditemani Gagak Ngampar akan mencari mata air putih.
Dalam perjalanannya Kian Santang dan Gagak Ngampar bertemu seorang putri dari kerajaan Alas Giri bernama Citraloka, yang nantinya Citraloka akan membantu Kian Santang untuk mendapatkan mata air putih di gunung Guntur.
Aksi Fitnah
Pertemuan ini juga yang akan menjadi daya tarik bagi orang tua Citraloka untuk menjodohkan putrinya dengan Kian Santang. Sementara itu di istana Padjadjaran, Ratna Inten memulai aksi fitnah terhadap Subanglarang sehingga membuat Subanglarang teraniaya.
Advertisement
Simpati Ratna Inten
"Permainan" cantik yang diperlihatkan Ratna Inten membuat ia tetap mendapatkan simpati dari para punggawa kerajaan termasuk SIliwangi. Bagaimana kelanjutan Raden Kian Santang dalam mencari air suci untuk Rara Santang?