Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi melantik enam menteri baru hasil reshuffle kabinet pada hari ini, Rabu (23/12/2020) di Istana Negara, Jakarta.
Tak hanya melantik enam menteri, Jokowi turut memilih dan melantik wakil menteri. Pasalnya, beberapa posisi wakil menteri sebelumnya ada yang kosong.
Advertisement
Posisi wakil menteri yang dilantik Jokowi hari ini adalah Wakil Menteri Pertahanan, Wakil Menteri Hukum, dan HAM, Wakil Menteri Kesehatan, Wakil Menteri Pertanian, serta Wakil Menteri BUMN I.
Salah satu yang menjadi wakil menteri adalah Kepala Staf Umum TNI Letjen Muhammad Herindra. Dia mengisi posisi Wakil Menteri Pertahanan yang sebelumnya diisi Wahyu Sakti Trenggono, yang kini jadi Menteri Kelautan dan Perikanan.
"Wamenhan Pak Herindra," ujar Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono kepada Liputan6.com, Jakarta, Rabu (23/12/2020).
Ini daftar lengkap dan profil singkat 5 nama wakil menteri yang dilantik Jokowi dihimpun Liputan6.com:
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Wakil Menteri Pertahanan
Presiden Jokowi mengangkat Letjen Muhammad Herindra menjadi Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan). Posisi Herindra menggantikan Wahyu Sakti Trenggono yang kini ditugaskan sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan.
Wahyu Sakti Trenggono mengisi posisi Edhy Prabowo yang tersandung kasus korupsi ekspor benih lobster.
Adapun, Herindra merupakan Kepala Staf Umum TNI. Dia lulusan terbaik akademi militer pada 1987 silam.
Herindra merupakan perwira tinggi TNI berlatar Komando Pasukan Khusus (Kopassus) TNI AD.
Dengan begitu, Herindra kini mendampingi seniornya yang juga berasal dari lingkungan Baret Merah, Letjen TNI (Purn) Prabowo Subianto.
Herindra sebelumnya menjabat sebagai Komandan Jenderal (Danjen) Kopassus TNI AD pada 2015-2016. Kemudian, dia pernah menjadi panglima Kodam III/Siliwangi pada 2016-2017.
Advertisement
Wakil Menteri Hukum dan HAM
Presiden Jokowi menunjuk Edward Komar Syarif Hiariez sebagai Wakil Menteri Hukum dan HAM (Wamenkumham).
Dia dilantik berdasarkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 76/M 2020 tentang pemberhentian dan pengangkatan wakil menteri.
Erdward merupakan Guru Besar Hukum Pidana Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada (UGM). Dia berhasil meraih gelar akademis tersebut di usia yang terbilang muda yakni, 37 tahun.
Pria yang lahir pada 10 April 1973 itu sudah 10 tahun mondar-mandir di pengadilan untuk berbicara dengan para ahli hukum. Gelar professor yang didapatkan di usia mudah merupakan suatu pencapaian program doctoral.
Edward juga pernah menjadi Asisten Wakil Rektor Kemahasiswaan UGM periode 2002–2007 dan menyelesaikan draf disertasi pertamanya pada Maret 2008.
Selain itu, dia pernah menjadi saksi ahli Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin pada Pilpres 2019 lalu.
Edward kala itu dihadirkan dalam persidangan persidangan sengketa Pilpres 2019 di Mahkamah Konstitusi (MK).
Setelah dilantik, Edward akan bekerja sama dengan Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly. Adapun Wamenkumhan merupakan jabatan baru di kabinet Indonesia Maju.
Wakil Menteri Kesehatan
Presiden Jokowi menunjuk spesialis endokrologi dan ahli molekular diabetes Dante Saksono Harbuwono menjadi Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes).
Jokowi melantik Dante sebagai Wamenkes di Istana Negara Jakarta, Rabu (23/12/2020).
Dante diketahui adalah lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Ia medalami bidang endokrinologi dan merupakan ahli molekular diabetes pertama di Indonesia.
Pria kelahiran Temanggung, 23 Maret 1973 ini mendapat gelar Ph.D bidang Molekular Diabetes dari University of Yamanashi, lulus pada 2008.
Dante tercatat sebagai anggota beberapa organisasi kedokteran seperti Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI), dan Kolegium Persatuan Endokrinologi Indonesia (PERKENI).
Ia bahkan turut menjadi pengurus Besar Perkumpulan Endokrinologi Indonesia (PB PERKENI) dan dipercaya sebagai Wakil Ketua, Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PB PASI), serta Ketua Perhimpunan Endokrinologi Indonesia – Jakarta Rata (PERKENI JAYA).
Dante akan bekerja sama dengan Budi Gunadi Sadikin yang ditunjuk Jokowi sebagai Menteri Kesehatan. Budi merupakan Wakil Menteri BUMN yang ditunjuk meggantikan Terawan Agus Putranto.
Advertisement
Wakil Menteri Pertanian
Kemudian, Presiden Jokowi juga melantik Harvick Hasnul Qolbi menjadi Wakil Menteri Pertanian. Harvick akan bekerja mendampingi Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo.
Harvick Hasnul Qolbi sendiri merupakan Bendahara Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). Ia pun pernah menjabat sebagai Ketua Lembaga Perekonomian Nahdlatul Ulama (LPNU).
Tugasnya di LPNU adalah melaksanakan kebijakan Nahdlatul Ulama di bidang pengembangan ekonomi warga Nahdlatul Ulama.
Sebelumnya, Harvick pernah menjabat sebagai Ketua Presidium MPP ICMI Muda dan menjadi salah satu pendiri Koperasi Amanah Sejahtera Bangsa.
Pada 2015 silam, Harvick pernah mengambil formulir untuk maju dalam pemilihan Ketua Umum Persija. Namun ia tak pernah melakukannya karena ingin fokus pada LPNU.
Wakil Menteri BUMN I
Terakhir, ada Pahala Nugraha Mansury yang juga dilantik Jokowi untuk menduduki posisi sebagai Wakil Menteri BUMN I. Posisi Pahala menggantikan Budi Gunadi Sadikin yang kini dipilih Jokowi menjadi Menteri Kesehatan (Menkes).
Pahala mengaku, saat itu Menteri BUMN Erick Thohir lah menghubunginya terkait posisi ini. Pahala mengungkapkan, interaksinya dengan Erick cukup sering dan mereka cukup dekat.
Selain itu, Pahala mengatakan Erick telah menyampaikan visi dan misi Kementerian BUMN untuk terus melakukan transformasi.
"Bagaimana melakukan penciptaan nilai, dan di luar itu bisa berikan impact dan manfaat kepada masyarakat yang lebih luas," ujar Pahala.
Pria kelahiran Bogor, 8 April 1971 ini menyelesaikan pendidikan Sarjana di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Kemudian ia melanjutkan pendidikan S2 dan berhasil meraih gelar MBA Finance dari Stern School of Business, New York University, Amerika Serikat.
Karier Pahala dimulai menjadi change management consultant di Andersen Consulting hingga 1997. Ia kemudian bekerja paruh waktu di salah satu perusahaan sekuritas di New York berbarengan dengan kuliah S2 nya hingga 1998.
Dan pada 1999, ia bergabung dengan perusahaan Booz Allen Hamilton sebagai konsultan senior. Di tahun yang sama pula, Pahala memimpin beberapa proyek perbankan di Asia Tenggara yang dilakukan Boston Consulting Group.
Hingga 2003, dia memulai kariernya di Indonesia dengan masuk ke PT Bank Mandiri (Persero) TBK Group sebagai Group Head Corporate Development.
Kemudian pada 2006, Pahala dipilih menjadi Executive Vice President Coordinator Finance and Chief Financial Officer hingga 2010. Pada September 2012 hingga 2012, dia menjabat sebagai Managing Director dan Chief Financial Officer.
Lalu Pahala menjadi Managing Director Finance & Strategy pada 2010 hingga 2016. Salah satu hasil pemikiran Pahala di Bank Mandiri adalah Kegiatan Wirausaha Muda Mandiri (WMM).
Setelah itu, dia menjadi Director of Treasury & Finance Bank Mandiri mulai Januari 2016 hingga Desember 2019.
Namun rupanya, Pahala juga diangkat menjadi President Director PT Garuda Indonesia Tbk pada April 2017 sampai September 2018.
Pahala kemudian menjabat Finance Director Pertamina Persero pada September 2018 hingga November 2019. Terakhir, jabatan Pahala duduk sebagai President Director atau Direktur Utama BTN sejak September 2019.
Advertisement