Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengakui bukan perkara mudah untuk menyelesaikan pembangunan sejumlah infrastruktur transportasi darat, laut, dan udara di tengah pandemi Covid-19.
Namun, dia bertekad untuk tetap menyelesaikan pembangunan sesuai rencana awal dengan menerapkan protokol kesehatan.
Advertisement
"Di masa pandemi Covid-19 memang ada situasi yang kurang menguntungkan, sehingga tidak terlalu leluasa dalam membangun infrastruktur. Tapi kami selaku regulator diamanahkan tetap melaksanakan kegiatan pembangunan konektivitas transportasi dengan baik dengan protokol kesehatan," kata dia dalam Jumpa Pers Capaian Kinerja Kementerian Perhubungan Tahun 2020 dan Outlook Tahun 2021," Rabu (23/12).
Budi mencontohkan, salah satu proyek transportasi yang terus dikebut penyelesaiannya ialah Kereta Cepat Jakarta-Bandung. Dengan target penyelesaian hingga 2022 mendatang.
"Kereta Cepat Jakarta-Bandung kita upayakan selesai di 2022, 2021. Kita akan insentifkan itu," singkat dia.
Dia menambahkan, Kementerian Perhubungan juga terus berupaya untuk menyelesaikan pembangunan sejumlah infrastruktur transportasi darat sesuai waktu yang telah ditentukan. Terutama terminal bus kelas A yang tersebar di sejumlah kota besar.
"Seperti, Terminal Tipe A Entrop di Jayapura, Anak Air di Padang, Guntur Melati di Garut, Bulupitu di Purwokerto, Mangkang di Semarang, dan Tirtonadi di Solo," rincinya.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Menko Luhut: Kereta Cepat jadi Titik Modernisasi Transportasi Publik di Indonesia
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan meresmikan Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung Outlet Tunnel 1 Breakthrough di Jalan Tol arah Jakarta KM 5 + 500 DK 4 Halim, Bekasi, Jawa Barat. Luhut mengatakan proyek kereta cepat ini sangat penting dan perlu mendapat perhatian bersama sebagai titik modernisasi transportasi publik.
"Proyek kereta cepat Jakarta-Bandung adalah proyek penting yang menjadi perhatian kita bersama. Proyek ini merupakan titik lain modernisasi transportasi publik di Indonesia," kata Luhut di Bekasi, Selasa (15/12).
Luhut menilai proyek kereta cepat ini akan menjadi kebanggaan bagi bangsa Indonesia. Kehadiran transportasi massal ini menjadi salah satu solusi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
"Ini menjadi transportasi massal modern untuk memecah masalah kebutuhan mobilitas kita," kata Luhut.
Hadirnya kereta cepat di Indonesia, diharapkan mampu memberikan dampak positif bagi perekonomian, kesejahteraan masyarakat, dan kemajuan bangsa Indonesia.
President Commissioner PT KCIC Ju Guojiang mengatakan pembuatan kereta cepat ini merupakan tradisi persahabatan antara Tiongkok dan Indonesia yang memanfaatkan teknologi tinggi dan mengutamakan keselamatan kerja.
"Pembangunan kereta cepat ini berusaha untuk dilakukan secara aman dan presisi," kata dia.
Presiden Direktur PT KCIC Chandra Dwiputra mengatakan progress dari proyek ini sudah terselesaikan di angka 64,4 persen. "Tunnel ini adalah yang terpanjang di Asia Tenggara," kata dia.
Acara tersebut juga dihadiri Duta Besar Republik Rakyat Tiongkok untuk Indonesia Xiao Qian. Hadir pula Wakil Direktur Komisi Pembangunan Nasional dan Reformasi Nasional (NDRC) Ning Ji Tze, Dirjen Perkeretaapian Kemenhub Zulfikri, Perwakilan CDB Indonesia Li Yun Zhi, Jajaran Direksi Pemegang Saham PT KCIC dari PT Wijaya Karya, PT KAI, PT JasaMarga, PTPN VIII, PT PSBI, Pimpinan kontraktor dan konsultan Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung dari HSRCC, WIKA, Sinohydro, CREC, CRDC dan CDJO.
Reporter: Anisyah Al Faqir
Sumber: Merdeka.com
Advertisement