Kasus Positif Corona Naik 12,1 Persen, Satgas COVID-19: Ini Bukanlah Prestasi

Kasus positif Corona naik 12,1 persen, Satgas COVID-19 tegaskan ini bukanlah prestasi.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 23 Des 2020, 17:07 WIB
Juru Bicara Satgas COVID-19 Wiku Adisasmito meyakinkan pemerintah pastikan vaksin Corona akan tersedia untuk seluruh masyarakat Indonesia saat konferensi pers di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (15/12/2020). (Biro Pers Sekretariat Presiden)

Liputan6.com, Jakarta Perkembangan kasus positif Corona nasional memperlihatkan tren yang kurang baik dengan kenaikan 12,1 persen. Peningkatan kasus positif COVID-19 menunjukkan tren memburuk disebabkan masih terjadinya penularan virus Corona pada masyarakat akibat kurang patuh terhadap protokol kesehatan. 

Kenaikan kasus positif Corona per 20 Desember 2020,  menurut Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito didominasi oleh provinsi-provinsi yang sama dengan pekan lalu, kecuali Provinsi Papua yang sudah keluar dari 5 besar penyumbang kenaikan kasus tertinggi.

Kasus positif dari 5 provinsi penyumbang tertinggi kenaikan kasus Corona per 20 Desember 2020, antara lain:

1. DKI Jakarta naik 2.073 (8.538 -> 10.611)

2. Sulawesi Selatan naik 933 (1.631 -> 2.564)

3. Jawa Barat naik 801 (6.937 -> 7.738)

4. Jawa Timur naik 442 (4.910 -> 5.352)

5. Kalimantan Timur naik 390 (1.337 -> 1.727)

"Mayoritas kelima provinsi ini, provinsi yang sama dengan provinsi penyumbang kasus tertinggi pekan lalu. Saya meminta kepada provinsi-provinsi tersebut untuk secara menyeluruh mengevaluasi implementasi protokol kesehatan yang dilakukan oleh masyarakat," tegas Wiku di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (22/12/2020).

"Jangan sampai provinsi ini terus berada di 5 besar penyumbang peningkatan kasus positif COVID-19. Ini bukanlah prestasi." 

 

 

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Simak Video Menarik Berikut Ini:


Kematian COVID-19 Naik 3 Persen

Makam jenazah dengan protokol COVID-19 di TPU Pondok Ranggon, Jakarta, Sabtu (7/11/2020). Pemakaman jenazah dengan protokol COVID-19 dalam sepekan mengalami penurunan, untuk hari ini ada sekitar 20 orang yang datang silih berganti (merdeka.com/Imam Buhori)

Adapun perkembangan kasus kematian COVID-19 mingguan juga menunjukkan tren yang kurang baik. Ada peningkatan jumlah kematian sebesar 3 persen di tingkat nasional dibandingkan dengan pekan sebelumnya.

Wiku menyebut 5 provinsi yang menyumbangkan peningkatan angka kematian Corona tertinggi per 20 Desember 2020.

1. Jawa Tengah naik 35 (173 -> 208)

2. Jawa Timur naik 35 (296 -> 331)

3. DKI Jakarta naik 21 (118 -> 139)

4. Sumatera Barat naik 17 (13 -> 30)

5. Lampung naik 10 (25 -> 35)

Daerah dengan persentase kematian tertinggi berada di Jawa Timur 6,92 persen, Sumatera Selatan 5,29 persen, Nusa Tenggara Barat 5,14 persen, Lampung 4,50 persen, dan Aceh 4,14 persen.

"Masih tingginya angka kasus kematian akibat COVID-19 disebabkan oleh penanganan di fasilitas kesehatan yang belum memenuhi standar, sehingga pasien tidak dapat ditangani dengan cepat dan efektif dan menimbulkan korban jiwa," kata Wiku.


Tren Kesembuhan COVID-19 Naik 16,8 Persen

Sejumlah pasien berstatus orang tanpa gejala (OTG) senam bersama di Stadion Patriot Chandrabaga, Bekasi, Jawa Barat, Minggu (27/9/2020). Dari 28 pasien OTG, beberapa di antaranya mengikuti senam di arena stadion karena masih menunggi hasil pemeriksaan. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Berbeda dari tren kasus positif dan kematian COVID-19 yang naik, perkembangan kesembuhan membaik. Ada peningkatan kesembuhan kumulatif sebesar 16,8 persen dibandingkan dengan minggu sebelumnya.

Lima provinsi yang menyumbangkan angka kesembuhan tertinggi per 20 Desember 2020, antara lain:

1. DKI Jakarta naik 522 (7.405 -> 9.345)

2. Jawa Tengah naik 482 (2.354 -> 3.750)

3. Jawa Barat naik 304 (5.470 -> 6.664)

4. Jawa Timur naik 298 (3.680 - > 4.322)

5. Jambi naik 184 (94 -> 308)

Untuk persentase kesembuhan tertinggi di Gorontalo 94,57 persen, Papua Barat 90,83 persen, Kalimantan Selatan 90,36 persen, DKI Jakarta 90,06 persen, dan Riau 89,3 persen.

"Walaupun demikian, jangan sampai lengah. Tetap optimalkan upaya pengendalian COVID-19 melalui testing dan tracing, sehingga mereka yang positif dan kontak terdekatnya dapat di deteksi lebih dini. Melalui treatment yang baik dapat meningkatkan peluang kesembuhan," imbuh Wiku.


Infografis Polusi Udara di Dunia Menurun saat Pandemi Corona

Infografis Polusi Udara di Dunia Menurun saat Pandemi Corona. (Liputan6.com/Trieyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya