Liputan6.com, Padang - Hutan Simaruok yang terletak di Jorong II Nagari Garahan, Kecamatan Lubuk Basung, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, diprediksi merupakan habitat tumbuhnya bunga langka jenis bunga bangkai.
Hal itu bermula dari penemuan bunga bangkai bernama latin Amorphophallus titanum di hutan tersebut, pihak Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumbar menyebut kawasan hutan Simaruok cocok sebagai habitat tumbuhan langka itu.
Pengendali Ekosistem Hutan BKSDA Sumbar, Ade Putra, mengatakan ekologi dan habitat bunga bangkai pada umumnya tumbuh di dataran rendah, yang beriklim tropis dan subtropis.
"Bunga bangkai ini merupakan tanaman endemik Pulau Sumatera," katanya, Rabu (23/12/2020).
Ia menjelaskan, jika kawasan hutan Simaruok diekplorasi lebih jauh, maka kemungkinan masih ada bunga bangkai lainnya yang tumbuh di kawasan tersebut.
"Biasanya bunga langka itu hidup tidak jauh dari sumber air, dan tumbuhan ini hidup secara berkoloni,” ujarnya.
Baca Juga
Advertisement
Ade menyebut populasi bunga bangkai saat ini semakin berkurang karena habitat alaminya terganggu. Banyak hutan yang dialihfungsikan menjadi lahan pertanian, perkebunan, dan lain sebagainya.
Oleh sebab itu, katanya, diperlukan perhatian masyarakat untuk lebih mengenal tumbuhan ini, agar bisa melestarikan dan menjaganya dari kepunahan.
Ade menyampaikan, faktor lainnya yakni ketidaktahuan masyarakat terhadap bunga bangkai ini, juga berdampak terhadap keberlangsungan hidup tanaman tersebut.
Dalam beberapa temuan, saat masyarakat membuka lahan baru atau saat membersihkan kebunnya, lalu tanpa sengaja memotong dan menebang tananam tersebut, karena kurangnya pengetahuan masyarakat tentang tanaman bunga langka itu.
BKSDA, katanya, juga terus memberikan edukasi dan memperkenalkan berbagai jenis tumbuhan langka kepada masyarakat sebagai upaya pelestraiannya.
"Dengan pengenalan tanaman tersebut, diharapkan masyarakat bisa menjaga dan melestarikan tanaman ini, sehingga bisa bertahan dan terhindar dari kepunahan," ia menambahkan.