Viral Video Detik-Detik 2 Rumah Bertingkat Roboh ke Sungai Citepus Kota Bandung

Insiden rumah bertingkat roboh terjadi di Gang Citepus RT 09/03, Kelurahan Cibadak, Kecamatan Astanaanyar, Kota Bandung

oleh Dikdik Ripaldi diperbarui 24 Des 2020, 05:30 WIB
Tangkapan layar dari video yang menunjukan runtuhnya bangunan di bantaran Sungai Citepus, Kota Bandung. (Foto: Liputan6.com/Dikdik Ripaldi)

Liputan6.com, Bandung - Detik-detik robohnya dinding dan atap rumah bertingkat di tepi bantaran sungai itu terekam dalam video berdurasi 7 detik yang kemudian viral di media sosial, Rabu (23/12/2020). Pada video yang diambil dari sisi seberangnya itu, dinding rumah tersebut ambruk seketika.

Puing-puing jatuh, debu dari material batu-bata merah dan semen yang hancur itu mengepul, beragam perabotan pun tumpah dalam tragedi rumah roboh, lalu hanyut dibawa deras arus sungai. Sementara, suara lempeng dinding yang roboh itu terdengar berpadu teriakan histeris warga sekitar.

"Astaghfirullah, turun, turun," terdengar suara warga sekitar  termasuk si perekam video viral tersebut.

Berdasarkan laporan tertulis dari Anggota Bintara Pembina Desa (Babinsa) Cibadak, Sertu Ramidin, yang beredar di grup percakapan, sebagaimana juga diterima Liputan6.com, diketahui insiden terjadi di Gang Citepus RT 09/03, Kelurahan Cibadak, Kecamatan Astanaanyar, Kota Bandung, Rabu (23/12/2020), sekira pukul 08.00 WIB.

"Izin melaporkan, pada hari Rabu tanggal 23 Desember 2020, pukul 08.00 WIB, telah terjadi bencana dinding rumah tergerus oleh air Sungai Citepus yang mengakibatkan tembok dan bangunan  roboh," tulisnya.

Ramidin menyampaikan, runtuhnya bangunan itu diduga dipicu luapan air Sungai Citepus yang sangat deras. Secara keseluruhan, ada dua rumah yang sebagian bangunannya roboh, yakni rumah milik Habib Saepuloh (63) dan satu rumah lainnya milik Ahmad Safi'i (46).

Menurut laporan Ramidin, untungnya tak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut. "Korban jiwa nihil," jelasnya.

 

Simak Video Pilihan Berikut Ini:


Bukan Kali Pertama Terjadi

Sebelumnya, kejadian serupa pernah terjadi Jalan Citepus 1, RT 5/5, Kelurahan Padjadjaran, Kecamatan Cicendo, Kota Bandung, Jumat, 23 Oktober 2020, sekitar pukul 16.00 WIB. Saat itu  bangunan kontrakan yang dihuni delapan keluarga berjumlah sekitar 30 jiwa ambruk.

Untungnya, tak ada korban jiwa atas kejadian tersebut. Tak semua bangunan ambruk. Diketahui, hanya dapur dan kamar mandi yang runtuh, diduga dipicu air Sungai Cilimus yang tengah berarus deras.

Menurut keterangan sejumlah saksi, ambruknya sebagian bangunan itu terjadi setelah hujan deras mengguyur wilayah tersebut, sehingga air sungai meluap.

"Saya lihat pas ambruk. Saat kejadian, istri saya sedang mencuci di kamar mandi. Tiba-tiba diteriak, lalu lari ke bagian tengah ruangan. Awalnya, dia merasakan seperti ada gempa," ujar Atep Kusnandar (45), Minggu, 25 Oktober 2020 lalu.

"Kejadinnyan setelah azan Ashar. Pas istri saya teriak saya langsung lihat ke dapur. Bangunan itu ambruk langsung terbawa hanyut kes sungai. Allhamdulilah, saya sangat bersyukur istri saya sempat menyelamatkan diri,"

Ketua RT setempat, Uli Asiani (45), mengatakan bahwa kejadian serupa bukan yang pertama kalinya. Di wilayahnya, dalam beberapa bulan terakhir telah terjadi kejadian bangunan ambruk sekitar tiga kali di rumah yang berbeda. Semua bangunan yang ambruk berada di pinggir sungai.

"Termasuk rumah saya juga bagian belakangnya pernah ambruk, longsor. Waktu itu lalu dikirmir," katanya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya