Israel Temukan 4 Kasus Varian Baru Virus Corona COVID-19 dari Inggris

Israel telah menemukan empat kasus dari varian baru COVID-19 di wilayahnya.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 24 Des 2020, 11:32 WIB
Seorang petugas medis dengan alat pelindung diri memindahkan tangki oksigen di bangsal perawatan pasien COVID-19 di Rumah Sakit Rambam di Haifa, Israel, Selasa (15/12/2020). Rumah sakit itu mengubah tempat parkir bawah tanah menjadi bangsal perawatan pasien terinfeksi corona. (AP Photo/Oded Balilty)

Liputan6.com, Tel Aviv- Israel telah menemukan empat kasus dari varian baru Virus Corona COVID-19 yang sangat menular di wilayahnya.

Diketahui bahwa varian baru COVID-19 itu mulanya muncul di Inggris.

Dilaporkan Xinhua News, Kamis (24/12/2020) Kementerian Kesehatan Israel mengatakan pada Rabu (23 Desember) bahwa empat kasus infeksi jenis baru Virus Corona COVID-19 terdeteksi di negara tersebut. 

Disebutkan juga bahwa tiga pasien tiba dari Inggris dan segera dikirim untuk menjalani karantina di hotel yang telah ditentukan. 

Sementara itu, kasus keempat yang terdeteksi di Israel masih dalam penyelidikan. 

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyatakan bahwa "kabar baiknya adalah bahwa penilaian perusahaan vaksin menunjukkan kemungkinan besar bahwa vaksin ini akan menangani varian baru itu juga". 

"Kami akan mengetahuinya dalam beberapa hari. Kami tidak memiliki jaminan bahwa ini akan terjadi," demikian pernyataan yang dikeluarkan oleh Kantor Perdana Menteri Israel.

 

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan Video Berikut Ini:


Larangan Penerbangan dari Inggris, Denmark dan Afrika Selatan

Warga Israel duduk di sebuah kedai kopi luar ruangan di Tel Aviv, Rabu (27/5/2020). Setelah lebih dari dua bulan ditutup untuk membendung penularan virus corona, restoran hingga kafe di Israel diizinkan dibuka kembali hari Rabu, 27 Mei. (AP Photo/Sebastian Scheiner)

Israel telah mengumumkan larangan penerbangan dari Inggris, Denmark dan Afrika Selatan pada 20 Desember, setelah ditemukannya varian COVID-19 yang menyebar cepat.

Pada 21 Desember, Pusat Medis Sheba di Israel tengah mengatakan bahwa seorang pasien berusia 74 tahun yang mengalami COVID-19 dan pulih, meninggal karena strain baru tiga bulan setelah pemulihannya. 

Kendati demikian, keadaan medis dari kasus langka ini didiagnosis dalam tes yang dilakukan di laboratorium virologi pusat rumah sakit setelah kematian pasien tersebut. 


Infografis Varian Baru Virus Corona Hantui Inggris

Infografis Varian Baru Virus Corona Hantui Inggris. (Liputan6.com/Abdillah)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya