Liputan6.com, Palembang - Misa natal di tahun 2020 ini terasa berbeda dibandingkan tahun sebelumnya. Selain pelaksanaan protokol kesehatan (prokes) dilakukan secara ketat, jumlah jemaah yang mengikuti malam Misa Natal 2020 ini juga dibatasi.
Perbedaan suasana di Misa Natal 2020 ini, membawa duka mendalam bagi Yulia Irawati (56). Warga Palembang Sumsel ini merasakan kesedihan mendalam saat menjalankan Misa Natal 2020 di tengah pandemi Covid-19.
Baca Juga
Advertisement
“Saya menangis. Karena kasihan, romo-romo banyak yang meninggal dunia (karena Covid-19),” ucapnya sembari mengusap air matanya, ketika mengunjungi Gereja Katolik Santo Yoseph Palembang, Kamis (24/12/2020).
Diakuinya, suasana Misa Natal 2020 terasa berbeda dan terbatas. Terlebih saat Perayaan Natal 2020 ini, dia terpaksa membatasi jamuan tamu di rumahnya.
Yulia hanya akan menyambut tamu di rumahnya di Palembang, dari kalangan keluarganya saja. Hal ini dilakukan, untuk meminimalisir penularan Covid-19.
“Semoga (wabah Covid-19) cepat berlalu, diberi kesehatan, damai satu sama lain. Sehingga membuat kita bersatu,” ujarnya.
Kendati harus melewati Perayaan Natal 2020 dengan cara berbeda, namun dia merayakan kelahiran Yesus dengan niat yang tulis.
Ditambahkan Kepala Gereja Santo Yoseph Palembang Florentius Rakidi, jumlah jemaah Misa Natal 2020 memang dibatasi.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini :
Pembatasan Jumlah Jemaah
“Biasanya bisa mencapai 4.000 orang jemaah, tapi sekarang hanya sekitar 600 orang jemaah, yang akan mengikuti misa natal dalam empat kali perayaan,” ucapnya.
Dia menyarankan bagi yang tidak bisa mengikuti misa natal secara langsung, bisa mengikuti prosesi misa natal secara live streaming.
Sedangkan di hari Natal 2020 pada hari Jumat (25/12/2020) nanti, akan digelar secara live streaming di Gereja Hati Kudus, di Jalan Kolonel Atmo Palembang Sumsel.
Advertisement