Liputan6.com, Moskow - Meski membuat vaksin Virus Corona COVID-19 sendiri, yakni Sputnik V, Rusia kini masih tercatat sebagai lima besar negara dengan jumlah infeksi terbanyak.
Mengutip Xinhua, Jumat (25/12/2020), Rusia melaporkan 29.935 kasus baru COVID-19 dan 635 kematian tambahan dalam 24 jam terakhir. Menurut Pusat Pengawasan dan Respons COVID-19 resmi Rusia pada Kamis 24 Desember, tercatat sebagai penambahan kasus infeksi dan kematian harian tertinggi sejak awal pandemi.
Advertisement
Total kasus di negara itu bertambah menjadi 2.963.688, termasuk 53.096 kematian dan 2.370.857 pasien sembuh, menurut pusat pengawasan dan respons tersebut.
Data resmi menunjukkan bahwa Moskow, wilayah yang terdampak paling parah di Rusia, melaporkan 8.203 kasus baru dalam 24 jam terakhir, menambah total kasus di kota tersebut menjadi 764.789.
Sejauh ini, lebih dari 87,5 juta tes COVID-19 telah dilakukan di seluruh penjuru Rusia.
Rospotrebnadzor, badan pengawas kesehatan masyarakat Rusia, pada Selasa 22 Desember mengatakan total 1.424 mutasi COVID-19 terdeteksi di negara tersebut.
Kendati demikian tak ada satu pun di antaranya yang berkaitan dengan galur baru yang sangat menular yang baru-baru ini dilaporkan di Inggris.
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan Juga Video Ini:
AS Masih Negara Paling Terdampak COVID-19
Hingga Jumat (25/12/2020), Amerika Serikat masih menjadi negara paling terdampak pandemi Virus Corona COVID-19. Berada di posisi teratas, dengan jumlah kasus 18.634.141 menurut data dari COVID-19 Dashboard by the Center for Systems Science and Engineering (CSSE) at Johns Hopkins University (JHU).
Dengan angka kematian mencapai 328.849 jiwa.
Advertisement