Liputan6.com, Jakarta Pelatih RB Leipzig, Julian Nagelsmann, belum lama ini, mengungkap soal kedatangan manajer Manchester City, Pep Guardiola, jelang pertandingan melawan Manchester United atau MU di fase grup Liga Champions, beberapa waktu lalu.
“Ketika kami bermain melawan Manchester United [di Manchester], dia mendatangi kami pada hari liburnya untuk menyapa. Itu sangat menghargai," kata Nagelsmann.
Advertisement
Namun, tidak disebutkan apakah manajer Manchester City itu, menawarkan informasi kepada pelatih Jerman itu atau tidak. Bahkan jika Guardiola melakukannya, itu tidak membantu karena Leipzig menderita kekalahan telak 0-5 di Old Trafford pada bulan Oktober.
Tapi, pada akhirnya Leipzig berhasil membalas kekalahan ini dan menyingkirkan United dari ajang Liga Champins pada bulan Desember.
Ketika itu, Manchester United harus menelan pil pahit tersingkir dari Liga Champions lebih dini setelah kalah 2-3 dari Leipzig, di Red Bull Arena.
Simak Video Menarik Berikut Ini
Persulit Diri
Di ajang Liga Champions musim ini, MU berada satu grup dengan Leipzig, Paris Saint-Germain dan İstanbul Başakşehir. Awalnya, performa mereka cukup meyakinkan.
Setelah memenangkan dua pertandingan pertama melawan PSG di Paris dan Leipzig di Old Trafford, tim asuhan Ole Gunnar Solskjaer difavoritkan untuk melaju ke babak berikutnya.
Advertisement
Tersingkir
Namun, Manchester United mempersulit diri mereka sendiri dengan kalah dalam tiga dari empat pertandingan berikutnya, termasuk kekalahan melawan İstanbul Başakşehir di Turki dan kekalahan 1-3 dari pemenang Ligue 1 di kandang.
Di laga terakhir penyisihan grup, klub Bundesliga itu berhak lolos ke fase selanjutnya. Di sisi lain, Man United dipastikan tersingkir seusai menempati peringkat tiga klasemen dengan koleksi sembilan poin.
Perlakuan Sama
Sementara itu, Nagelsmann saat wawancara dengan SportBild edisi minggu ini, mengatakan bahwa dia ingin memperlakukan pelatih lain secara setara.
“Saya selalu ingin memperlakukan semua orang sama. Tapi tentu saja, berbeda saat pertama kali bertemu dengan rekan kerja dibandingkan saat bertemu untuk keenam kalinya di Bundesliga, ”ujarnya.
Advertisement
Jujur
“Lima atau enam tahun lalu saya mengikuti Simeone atau Mourinho di TV dan melihat mereka memenangkan gelar. Ketika mereka berdiri di samping saya, saya menantikan pertemuan ini. Saya mencoba belajar dari cara mereka memperlakukan Anda," katanya.
“Saya pikir itu mulia ketika pelatih berada di atas segalanya. Banyak hal bisa terjadi selama pertandingan. Tapi saya terkesan dengan kategori Grand Seigneur, yang selalu ramah dan jujur berarti pujian dan penghiburan. Pep Guardiola memiliki kharisma ini."