Tes Antigen di Bandara Soetta, 82 Orang Dilarang Terbang karena Reaktif

Sebanyak 15.227 orang melakukan rapid antigen di Bandara Internasional Soekarno Hatta, Tangerang.

oleh Pramita Tristiawati diperbarui 25 Des 2020, 17:14 WIB
Petugas medis (kiri) melakukan rapid test antigen terhadap calon penumpang di Terminal 2 Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Selasa (22/12/2020). Calon penumpang mengaku rata-rata antre hingga tiga jam untuk mendapatkan layanan rapid test antigen. (merdeka.com/Arie Basuki)

Liputan6.com, Jakarta - Sebanyak 15.227 orang melakukan rapid antigen di Bandara Internasional Soekarno Hatta, Tangerang. Dari jumlah tersebut, 82 orang diantaranya dinyatakan reaktif dan menunda perjalanan.

Jumlah 15.227 tersebut hanya terjadi pada saat puncak arus liburan saja, atau pada 23 hingga 24 Desember lalu. Director of Operation and Facility, Muhamad Wasid mengatakan, jumlah tersebut merupakan total keseluruhan pemohon rapid test antigen untuk keperluan penerbangan.

"Untuk tanggal 23 Desember ada 5.076 pax dan tanggal 24 Desember ada 10.151 pax yang dikeluarkan untuk pemohon," kata Wasid saat ditemui di Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Jum'at (2/12/2020).

Dia juga mengungkapkan, pihaknya telah menyiapkan tiga metode untuk pemohon yang ingin menggunakan fasilitas Health Center di Bandara Soekarno-Hatta, yakni Walk In, Pre-Order, dan Drive Thru.

"Masih didominasi Walk In yakni pada tanggal 23 Desember ada 2.254 orang, Pre Order ada 896 orang, dan Drive Thru ada 1.926 orang, sementara di tanggal 24 Desember jumlah Walk In ada 8.414 orang, Pre-Order ada 1.281 orang, dan Drive Thru ada 457 orang," papar Wasid.

Itu berarti total tersebut menunjukan bahwa sekitar 12 persen calon penumpang di Bandara Soetta pada puncak arus Natal 2020 melakukan rapid test antigen di Health Center Bandara.

Wasid juga menerangkan, dari total 15.227 pada puncak arus Nataru dan pada tanggal 22 Desember yakni 5.000 orang yang melakukan rapid test antigen di Bandara Soetta, terdapat sekitar 162 calon penumpang yang dinyatakan reaktif COVID-19.

"Kalau kita hitung kurang lebih ada di 0.8 persen yang positif (reaktif) COVID-19 dari total," tuturnya.

 

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Diteruskan dengan Swab

Pihaknya pun melalui Karantina Kesehatan Pelabuhan (KKP) Bandara Soetta telah melakukan penanganan terhadap para calon penumpang yang memiliki hasil reaktif COVID-19. Dimana, petugas Farmalab dan Kimia Farma selaku petugas rapid test langsung menyarankan pemohon untuk melakukan tindakan swab PCR ke pelayanan kesehatan yang ditunjuk pemerintah, sehigga benar-benar tidak menularkan ke yang lain.

"Calon penumpang yang memiliki hasil positif (reaktif) COVID-19 dipastikan dilarang terbang," pungkasnya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya