Natal 2020, Uskup Agung Jakarta: Bangsa Kita Selalu Mampu Lewati Semua Tantangan

Suharyo mengajak umat Kristiani untuk meningkatkan persaudaraan dan membantu sesama yang membutuhkan pertolongan

oleh Lizsa Egeham diperbarui 25 Des 2020, 14:39 WIB
Uskup KAJ Mgr. Ignatius Suharyo saat menyampaikan pesan Paskah 2017 di Wisma Katedral, Jakarta, Minggu (16/4). Keuskupan Agung Jakarta (KAJ) juga menyampaikan beberapa himbauan tentang Pilkada DKI Jakarta. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Keuskupan Agung Jakarta (KAJ) meminta umat Kristiani untuk terus optimisme, meski Natal 2020 digelar di masa pandemi Covid-19. Dia meyakini Indonesia dapat melewati berbagai tantangan dan kesulitan apapun.

"Sejarah bangsa kita selalu ada tantangan Tetapi semua itu dapat dilewati. Sejarah seperti ini menjadi dasar yang sangat kuat bagi kita untuk terus melangkah maju dengan harapan dan optimisme," ujar Uskup KAJ Ignatius Kardinal Suharyo dalam perayaan Natal 2020 di Gereja Katedral Jakarta, Jumat (25/12/2020).

"Pada waktunya, apapun kesulitan yang kita hadapi akan menjadi baik kembali," sambungnya.

Dia mengajak umat Kristiani untuk meningkatkan persaudaraan dan membantu sesama yang membutuhkan pertolongan. Suharyo juga mendorong umat Kriatiani menjadikan momentum Natal 2020 mewujudkan jati diri yang rajin berbuat baik.

"Misalnya, merawat dan mengembangkan semangat kebangsaan dan cinta tanah air, membangun kehidupan bersama sebagai warga negara bangsa, bekerjasama dengan pemerintah," katanya.

Selain itu, Suharyo mengingatkan umat Kristiani untuk menahan diri untuk tak mengumbar ujaran kebencian. Dia berharap Indonesia dapat melalui masa-masa sulit seperti saat ini.

"Sekali lagi, saya dengan harapan pada waktunya semua akan menjadi baik," ucap dia.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:


Ibadah Dilakukan Daring

Seperti diketahui, ibadat dan perayaan Natal di Katedral tahun ini dilakukan secara daring atau online.Hal ini guna membatasi jumlah umat yang datang ke gereja dan mencegah penularan Covid-19.

Katedral juga menggelar ibadah Natal secara tatap muka, namun jumlahnya dibatasi yakni, hanya 20 persen atau 309 kursi dari total kapasitas gereja. Mereka juga harus menerapkan protokol kesehatan seperti, memakai masker dari rumah hingga ke tempat ibadah serta menjaga jarak aman.

Selain itu, waktu pelaksaan misa Natal dibatasi. Jika sebelum pandemi Covid-19 pelaksanaan misa sampai dua jam, kini hanya maksimal satu jam. Pengurangan waktu misa Natal ini untuk mencegah penyebaran virus corona.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya