Liputan6.com, Jakarta Kamu mungkin sudah mengetahui bahwa menatap layar digital sepanjang hari tidak terlalu baik bagi kesehatan mata. Tapi, sekarang ini kebanyakan orang menghabiskan lebih banyak waktu daripada yang disadari untuk menatap perangkat digital. Dengan lebih banyak orang yang bekerja dari rumah, jumlah waktu menatap layar digital itu semakin meningkat.
Mulai dari melakukan pekerjaan kantor secara online, mengobrol dengan teman melalui panggilan video, melakukan video conference, menemui dokter melalui telemedicine, dan banyak lagi. Online sepanjang waktu, sehingga waktu yang dihabiskan di depan layar semakin meningkat.
Advertisement
Dikutip dari thehealthy, menurut perusahaan Eyesafe yang berbasis di Minneapolis, rata-rata orang dewasa sekarang menghabiskan lebih dari 13 jam per hari di depan layar, naik daripada tahun 2019 yang 10 jam per hari. Eyesafe menganalisis data dari laporan Nielsen Company yang memperkirakan bahwa tinggal di rumah karena Covid-19 dapat menyebabkan peningkatan 60 persen atau lebih untuk konsumsi media elektronik.
Padahal seperti yang kita ketahui, terlalu banyak waktu di depan layar dapat menyebabkan ketegangan mata digital, sebuah kondisi yang menyebabkan ketidaknyamanan mata dan masalah penglihatan. Lihat lebih dekat bagaimana dampak menatap layar elektronik yang lebih lama bagi kesehatan mata kamu.
1. Kurang berkedip
Menatap layar elektronik terus menerus dapat memengaruhi seberapa sering kamu berkedip. Muncul pertanyaan juga, apakah kelopak mata kamu menutup sepenuhnya saat berkedip? Sebuah studi tahun 2015 yang diterbitkan dalam jurnal Investigative Ophthalmology & Visual Science menemukan bahwa orang mengalami tingkat kedipan yang lebih rendah dan cenderung tidak menutup mata sepenuhnya selama kedipan saat membaca di perangkat elektronik, seperti tablet.
2. Mata terasa kering dan terbakar
Jangan anggap remeh intensitas kedipan mata. Karena saat kamu menatap layar komputer akan lebih jarang berkedip, ini dapat membuat mata kamu kering dan bahkan terasa seperti terbakar.
“Berkedip membuat permukaan depan mata kamu tetap lembap,” kata Barbara Horn, Optometric Physician di Georgetown, Carolina Selatan.
Dia menyarankan untuk meningkatkan kelembapan udara di rumah dan di tempat kerja. Selain itu, kamu disarankan untuk rutin minum air sepanjang hari agar tetap terhidrasi, kebiasaan yang bermanfaat bagi seluruh tubuh kamu, termasuk mata kamu. Dan terakhir, partikan lebih sering berkedip secara sadar selama bekerja dengan komputer, terutama jika mata kamu mulai terasa kering.
Ada kondisi yang disebut mata kering, yaitu saat kamu memiliki air mata yang tidak mencukupi atau berkualitas buruk. Jika menemukan gejala ini saatnya untuk berkonsultasi dengan dokter.
3. Mengalami migrain dengan atau tanpa sakit kepala
Pernah mendengar kondisi yang disebut sindrom penglihatan komputer (Computer Vision Syndrome/CVS)? Ini adalah istilah yang untuk ketegangan mata digital, dan beberapa menyebutkan itu mempengaruhi setengah dari pengguna komputer. CVS menggambarkan sekelompok masalah terkait mata dan penglihatan yang dapat diakibatkan oleh penggunaan komputer, tablet, atau ponsel dalam waktu lama.
Salah satu gejala CVS tersebut adalah sakit kepala. Pencahayaan yang buruk, silau, dan mendekatkan wajah ke layar dapat memicu sakit kepala. Selain itu, postur tubuh yang buruk saat menggunakan komputer juga dapat menyebabkan hal ini. Semakin banyak kamu menggunakan perangkat kamu, semakin buruk gejalanya.
"Seseorang yang menghabiskan dua jam atau lebih terus menerus di depan komputer atau menggunakan perangkat layar digital setiap hari memiliki risiko lebih besar mengalami ketegangan mata," kata Barbara Horn.
Menurut Brigham dan Women’s Hospital, seseorang juga dapat mengalami migrain visual, yang ditandai dengan gangguan penglihatan, seperti melihat bintik-bintik dan zigzag di bidang penglihatan. Ini dapat berlangsung antara 20 hingga 30 menit dan biasanya, kemudian akan selesai.
Untuk mengobati dan mencegah sakit kepala dan migrain, istirahatlah secara teratur dari perangkat elektronik dan ikuti aturan 20-20-20, yang membantu melindungi penglihatan. Itu berarti berhenti setiap 20 menit untuk menatap sesuatu yang berjarak 20 kaki selama 20 detik. Pastikan juga ukuran kacamata kamu sudah benar, karena itu juga dapat memperburuk gejala CVS.
4. Penglihatan kabur dan mata sulit fokus
Salah satu gejala CVS adalah penglihatan kabur. Melihat komputer atau layar digital itu berbeda dari membaca halaman yang dicetak.
“Seringkali huruf di komputer atau ponsel tidak tepat atau didefinisikan secara tajam, tingkat kontras huruf ke latar belakang berkurang, dan kehadiran silau dan pantulan pada layar mungkin membuat tampilan menjadi sulit,” jelas Horn.
Selain penglihatan kabur, mata akan sulit fokus setelah lama menatap layar digital. Hal ini tentu sangat tidak nyaman karena dapat mengganggu pekerjaan kamu dan menghabiskan banyak waktu untuk bekerja.
Dalam hal ini, Horn menyarankan untuk menjaga jarak mata dengan layar digital. Buat font lebih besar dan sesuaikan kecerahan agar sesuai dengan ruangan.
Advertisement
5. Leher kaku dan rahang terasa sakit
Bagaimana perasaan kamu setelah menatap ke layar digital selama 8 jam? Tentu rasanya tidak nyaman. Gejala seperti leher kaku dan rahang kaku bisa langsung dikaitkan dengan ketegangan mata digital. Penting untuk tidak hanya beristirahat secara teratur untuk mengikuti aturan 20-20-20, tetapi juga membuat perubahan pada ruang kerja kamu agar lebih sehat untuk tubuh kamu.
Untuk mencegah dan mengurangi ketegangan mata digital, kamu perlu tidak melulu bergantung pada digital. Semua yang kamu baca tidak boleh dari layar, namun hal ini bisa menjadi masalah besar di zaman digital. Sehingga ada tantangan unik dalam mengelola kesehatan mata ketika berkaitan dengan layar dan perangkat digital.
Membaca sesuatu yang digital berbeda dengan di atas kertas, meskipun keduanya menggunakan bidang pandang yang sama. Jika memungkinkan, gabungkan penggunaan media kamu: ambil buku kertas, majalah, atau koran untuk kesenangan membaca rekreasi kamu.
Sebagai indera dengan peranan yang sangat penting dalam keseharian kita, menjaga kesehatan mata mutak sangat diperlukan. Bila kemampuan penglihatan kita terganggu atau mengalami penurunan tentunya dapat menggangu aktivitas dan produktifitas kita sehari-hari. Mengunjungi dokter mata secara berkala adalah langkah efektif untuk mendeteksi masalah mata sebelum munculnya gejala dan gangguan kesehatan mata yang lebih parah.
Periksakan kesehatan mata kamu ke rumah sakit dan klinik spesialis mata yang mengusung slogan "Care With Experience". Rumah Sakit spesialis mata yang berdiri sejak tahun 1984 ini telah memiliki standar layanan internasional dan berkembang melayani tujuh layanan gangguan kesehatan mata. Mulai dari Katarak & Bedah Katarak Service (LASIK & Transplantasi Kornea), Vitreoretina Service, Glaukoma Servce, Okuloplasti Service (Bedah Plastik Mata & Tumor Mata), Lensa Kontak Service, Children Eye & Squint Clinic, hingga Low Vision Care.
Pasien akan mendapatkan penanganan dari dokter spesialis mata profesional yang tentunya sudah punya pengalaman dan jam terbang tinggi di bidangnya. Didukung oleh staf yang andal dan terampil serta fasilitas dan saran kesehatan mata terlengkap dan memadai, terbaik.
(*)