Alibaba Diperiksa Pemerintah Tiongkok, Kenapa?

Pemerintah dan regulator keuangan Tiongkok saat ini kabarnya sedang melakukan penyelidikan terhadap perusahaan milik Jack Ma, yaitu Alibaba.

oleh Yuslianson diperbarui 26 Des 2020, 12:00 WIB
Seorang wanita berlari di depan kantor pusat Alibaba di Kota Hangzhou, Provinsi Zhejiang, China, Rabu (5/2/2020). Pemerintah Hangzhou memberlakukan pembatasan pergerakan bagi warganya menyusul mewabahnya virus corona. (NOEL CELIS/AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Alibaba, raksasa e-commerce asal Tiongkok milik Jack Ma ini sedang tersandung masalah terkait dugaan praktik monopoli oleh pemerintah dan regulator keuangan Tiongkok.

Sebelumnya, Ant Financial, anak usaha Alibaba Group direncanakan akan mencatatkan saham perdana (Initial Public Offering, IPO) mereka di dua bursa, yaitu Hong Kong dan Shanghai.

Akan tetapi, rencana IPO tersebut harus batal dilakukan. Analis berpendapat, itu merupakan upaya otoritas Tiongkok untuk menahan perkembangan perusahaan yang sudah sangat pesat dan kuat.

Namun lainnya meyakini, hal tersebut terjadi karena kritik Jack Ma kepada pemerintah Tiongkok saat di konferensi teknologi keuangan.

Jack Ma mengatakan, sektor perbankan yang kepemilikannya didominasi oleh pemerintah Tiongkok sebagai pegadaian. Selain itu, sektor tersebut juga kurang inovasi.

Dikutip dari Techcrunch, Sabtu (26/12/2020), regulator keuangan Tiongkok sedang melakukan penyelidikan terhadap Alibaba terkait kebijakan "memilih satu dari dua."

Maksudnya, seller di platform e-commerce tersebut dipaksa untuk menjual barang mereka secara eksklusif di Alibaba, tidak boleh di pesaing mereka, seperti JD.com dan Pinduoduo.

 


Tanggapan Alibaba Group

Ilustrasi: Alibaba (Sumber: Ubergizmo)

"Hari ini, Alibaba Group telah menerima surat pemberitahuan dari otoritas Tiongkok soal penyelidikan yang dilakukan terhadap perusahaan terkait Undang-Undang Anti-Monopoli," ucap perwakilan Alibaba.

Dia juga mengatakan, "Perusahaan akan secara aktif bekerja sama dengan regulator dalam usaha penyelidikan tersebut berlangsung."

Sayang, hingga kini Jack Ma sendiri belum muncul ke publik untuk memberikan pernyataan soal dugaan aksi monopoli yang dilayangkan kepada perusahaan miliknya.


Kekayaan Jack Ma Diprediksi Bertambah Terkait IPO

Jack Ma pernah menjadi seorang guru Bahasa Inggris dengan bayaran hanya sekitar US$ 12 - US$ 15 per bulan.

Dalam IPO-nya, Ant Group menawarkan 41,76 lembar saham atau 2,5 persen dari total sahamnya di Hongkong.

Pasalnya IPO Ant Group berhasil menggalang dana hingga USD 35 miliar. Demikian dikutip dari Forbes, Rabu (28/10/2020).

Sekadar informasi, jika nilai sahamnya di Ant Group ditambah dengan kepemilikan Jack Ma atas Group Alibaba total nilai kekayaannya akan berjumlah USD 68 miliar atau setara Rp 995,5 triliun.

(Ysl/Isk)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya