Liputan6.com, Jakarta - Mantan Wali Kota Surabaya yang kini menjabat sebagai Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini (Risma) mengaku kaget dengan diundurnya pagelaran Piala Dunia U-20 oleh FIFA hingga 2023.
"Diundur, oh ya, lha stadion rusak selakan (nanti stadionnya keburu rusak)," ujarnya di Surabaya, Jumat, 25 Desember 2020.
Menurut Risma, jika Piala Dunia U-21 diadakan tahun 2023 mendatang, maka proses renovasi GBT menjadi lebih mahal karena persentase harga juga akan meningkat.
"Toh nanti misalkan kita mengadakan tahun 2023, itu juga semuanya sudah mahal. Misalkan kursi aja akan naik sekian persen. Terus misalkan jalan, pembebasan jalan pasti akan naik," ungkap Risma.
Baca Juga
Advertisement
Risma memaklumi keputusan FIFA demi kebaikan bersama, mengingat pandemi COVID-19 belum reda. Namun dirinya tetap menyayangkan keputusan tersebut lantaran persiapan dan proses renovasi stadion sudah dikebut sesuai standar FIFA.
"Iya enggak apa-apa, enggak ada yang salah," ungkap Risma.
Selain itu, saat menjadi Wali Kota Surabaya, Risma mengaku, pada saat pembebasan lahan untuk akses jalan menuju GBT, mulai harga Rp 1,9 juta sampai Rp 20 juta. Namun Risma kembali memaklumi penundaan tersebut.
"Jadi enggak apa-apa. Mungkin uang sekarang cukup, tapi nanti (2023) agak sulit. Tapi enggak apa-apa, meskipun stadionnya terlanjur direnovasi dan sudah sangat bagus," tandas Risma.
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.