Libur Natal, Okupansi Hotel di Jakarta Naik 15 Persen

Terjadi peningkatan okupansi hotel di ibu kota saat momen libur Natal 2020.

oleh Liputan6.com diperbarui 26 Des 2020, 15:00 WIB
Ilustrasi penginapan. (dok. pexels.com/PIxabay)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua BPD Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DKI Jakarta sekaligus Wakil Ketua Umum PHRI Pusat, Sutrisno Iwantono menyebut ada peningkatan okupansi hotel di ibu kota saat momen libur Natal 2020. Peningkatan okupansi sendiri mencapai 15 persen dibandingkan hari biasanya.

"Saya kira gini ya sudah ada sedikit peningkatan (okupansi) pada Natal ini di bandingkan biasanya. Berkisar antara 10 sampai 15 persen lah dibandingkan hari biasanya," ujar dia saat dihubungi Merdeka.com, Sabtu (26/12).

Sutrisno mengungkapkan, peningkatan okupansi ini mengindikasikan adanya perbaikan kepercayaan masyarakat akan keamanan hotel dari paparan virus Covid-19.

Dia menilai hal ini tak lepas dari komitmen pelaku usaha hotel di tanah air untuk menerapkan protokol kesehatan secara ketat di masa kedaruratan kesehatan akibat penyebaran virus mematikan asal China itu.

"Karena kan umumnya pengunjung hotel itu orang yang bisa menilai lah seberapa ketat penerapan protokol kesehatan di hotel, sehingga mereka memilih hotel untuk menghabiskan waktu libur Natal. Hal ini dibuktikan dengan hotel bukan klaster penularan Covid-19," jelas dia.

Oleh karena itu, dia berharap pemerintah pusat maupun Pemprov DKI untuk tidak menyamaratakan ketentuan pengetatan bisnis hotel dengan bisnis lainnya di masa kedaruratan kesehatan ini. "Karena kan tadi hotel paling taat menerapkan protokol kesehatan dan tamunya relatif terdidik juga," tegasnya.

Selain itu, pelonggaran ketentuan usaha hotel juga diharapkan akan menjaga tren positif penambahan tingkat okupansi hotel hingga periode Tahun Baru 2021.

"Sehingga mudah-mudahan tahun baru nanti terus ada perbaikan okupansi ya, untuk kisarannya kita belum tahu," ujar dia mengakhiri.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Tingkat Hunian Hotel di Bali Mulai Naik Capai 80 Persen

Ilustrasi hotel. (iStockphoto)

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio mengungkapkan, jika tingkat keterisian (occupancy rate) hotel di Benoa dan Nusa Dua Bali mulai meningkat.

Tingkat hunian hotel di Bali mencapai 80 persen. Sementara di Nusa Dua Bali, tingkat keterisian meningkat 40 persen.

"Beberapa hotel di Benoa di Desember itu, tingkat occupancy rate-nya booking-an nya sudah sampai 80 persen Pak Luhut. Tadi malam saya cek ke Benoa,” kata Wishnutama, dalam Rapat Koordinasi Nasional Percepatan Pengembangan 5 Destinasi Pariwisata Super Prioritas, Jumat (27/11/2020).

Prediksinya, tingka keterisian akan terus meningkat ke depannya. Hal itu yang dinilai memunculkan optimisme jika sektor pariwisata yang kembali membaik.

“Ini akan bertambah terus pak bookingan hotel. Artinya pariwisata kita sebetulnya sangat menjanjikan Pak Luhut," jelas dia kepada Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.

Dia juga mengungkapkan jika para pelaku pariwisata sangat berharap dengan liburan akhir tahun ini mereka bisa menikmati liburan sebagaimana tahun-tahun sebelumnya.

Selain itu, Wishnutama mengaku ditelepon Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy terkait mendorong dan menghidupkan kembali geliat pariwisata di Bali.

“Tadi pagi Pak Muhajir telepon saya mengenai hal ini karena menurut beliau juga ke Bali dan beberapa destinasi ia berharap betul pariwisatanya bisa dibantu di akhir tahun ini,” ujarnya.

Dengan melihat kondisi tingkat keterisian yang terus naik, Wishnutama meminta kepada Menko Luhut memberikan bantuan agar para pelaku pariwisata bisa bangkit kembali dampak covid-19.


Infografis Tips Libur Panjang Bebas Covid-19

Infografis Tips Libur Panjang Bebas Covid-19 (Liputan6.com/Abdillah)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya