Penyebab Matinya Panda Tertua di Dunia di Kebun Binatang China dalam Usia 38 Tahun

Xinxing mati akibat kegagalan multiorgan menyebabkan gangguan pencernaan dan hipoproteinemia pada tubuhnya.

oleh Komarudin diperbarui 26 Des 2020, 12:37 WIB
Panda raksasa Xinxing menikmati kue ulang tahun spesialnya di Kebun Binatang Chongqing di Kota Chongqing, China pada 16 Agustus 2020. "Nenek panda" yang menjadi bintang di kebun binatang itu pada Minggu (16/8) berulang tahun ke-38, setara usia 110-150 tahun pada manusia. (Xinhua/Tang Yi)

Liputan6.com, Jakarta - Seekor panda tertua di dunia, Xinxing, meninggal dunia di Kebun Binatang Chongqing, China barat daya. Kabar kematian binatang yang merayakan ulang tahun ke-38 pada 16 Agustus 2020 itu mengundang perhatian publik.

Panda Xinxing telah meninggal karena kegagalan organ ganda pada usia 38 tahun empat bulan. Pihak kebun binatang mengumumkan pada Senin lalu, dilansir dari The Hindu, Sabtu (26/12/2020).

Xinxing mulai menunjukkan gejala kantuk dan kehilangan nafsu makan pada 21 Oktober 2020, menurut laporan Xinhua. Kondisi Xinxing memburuk dalam beberapa hari kemudian dan dia mengalami sesak napas, batuk dan perut kembung, kata pejabat Kebun Binatang Chongqing.

Para ahli dari beberapa institusi medis berusaha sekuat tenaga untuk menyelamatkannya. Namun, binatang itu akhirnya meninggal pada 8 Desember 2020.

Analisis anatomi dan patologis menunjukkan bahwa usia tua dan kegagalan multiorgan menyebabkan gangguan pencernaan dan hipoproteinemia pada tubuh mamalia. Ini menyebabkan infeksi di saluran pencernaan dan pernapasan yang menyebabkan kematian.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Profil Xinxing

Panda raksasa Xinxing menikmati kue ulang tahun spesialnya di Kebun Binatang Chongqing di Kota Chongqing, China pada 16 Agustus 2020. "Nenek panda" yang menjadi bintang di kebun binatang itu pada Minggu (16/8) berulang tahun ke-38, atau setara usia 110-150 tahun pada manusia. (Xinhua/Tang Yi)

Xinxing lahir pada 1982 di alam liar Kabupaten Baoxing di provinsi Sichuan, di mana pendeta Katolik Prancis, ahli zoologi dan ahli botani Armand David menemukan spesies tersebut pada tahun 1869. Usianya setara dengan lebih dari 110 tahun manusia.

Tidak lebih dari 30 panda raksasa di seluruh dunia yang hidup lebih dari 30 tahun, menurut Yin Yanqiang, direktur teknis kebun binatang. Panda tersebut pun memiliki berat badan yang sangat terjaga, yaitu antara 95-100 kilogram.

Untuk menjaga kesehatannya tetap prima, pihak Kebun Binatang Chongqing adalah secara khusus membuat resep agar Xinxing bisa makan lebih banyak dalam satu hari. Namun, dengan proporsi yang lebih sedikit setiap kali makan.

Dibawa ke Kebun Binatang Chongqing ketika dia berusia sekitar satu tahun, mamalia itu adalah ibu dari keluarga besar dengan lebih dari 150 panda pada akhir tahun lalu. Keturunannya tersebar di seluruh China dan di negara dan wilayah lain termasuk Amerika Serikat, Kanada dan Jepang.


8 Tips Liburan Akhir Tahun Minim Risiko Penularan Covid-19

Infografis 8 Tips Liburan Akhir Tahun Minim Risiko Penularan Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya