Cek Fakta: Benarkah Hanya Indonesia yang Pesan Vaksin Covid-19 Buatan China? Simak Penelusurannya

Akun Twitter yang mengunggah klaim hanya Indonesia yang beli sinovac, vaksin covid-19 buatan China adalah @BunnyPositively.

oleh Cakrayuri Nuralam diperbarui 26 Des 2020, 16:30 WIB
Tangkapan layar dengan klaim hanya Indonesia yang beli vaksin covid-19 buatan China. (Twitter)

Liputan6.com, Jakarta - Di media sosial Twitter beredar sebuah narasi dengan klaim hanya Indonesia yang membeli vaksin covid-19 buatan China, Sinovac. Dikatakan tidak ada negara lain yang membeli Sinovac.

Akun Twitter yang mengunggah klaim hanya Indonesia yang beli vaksin covid-19 buatan China adalah @BunnyPositively. Dia mengungah klaim tersebut pada 20 Desember 2020.

Begini narasinya:

"Hanya Indonesia yang memesan Vaksin Sinovac buatan China.

Indonesia memesan 40 juta Vaksin Sinovac.

China sendiri justru memesan vaksin AstraZeneca buatan Inggris sebanyak 200 juta.

SELAMAT PAGI INDONESIAKUUUH!!

HOW LOW CAN YOU GO.."

Lalu, benarkah hanya Indonesia yang membeli Sinovac, vaksin covid-19 buatan China?

 

Saksikan video pilihan berikut ini:


Penelusuran Fakta

CEK FAKTA Liputan6 (Liputan6.com/Abdillah)

Untuk membuktikan klaim tersebut, Cek Fakta Liputan6.com menelusurinya menggunakan mesin pencari, Google dengan kata kunci: "sinovac vaccine buyers". Hasil penelusuran mengarahkan ke situs Independent dalam artikel berjudul: "Covid vaccine: Turkey to buy at least 20 million doses of Chinese candidate".

Dalam artikel yang dipublikasikan pada 19 November 2020, Turki membeli 20 juta dosis vaksin covid-19 buatan China, Sinovac. Hal itu dikatakan oleh Menteri Kesehatan Turki, Fahrettin Koca.

"Kami dapat memperoleh setidaknya 10 juta dosis vaksin China pada bulan Desember. Kami ingin meningkatkan jumlah ini. Jumlahnya akan sama pada bulan Januari. Angka ini bisa menjadi dua kali lipat, mungkin," katanya.

Merujuk artikel di kanal Health Liputan6.com dengan judul: "Turki Ungkap Vaksin COVID-19 Sinovac 91,25 Persen Efektif". Disebutkan dalam artikel tersebut, vaksin COVID-19 eksperimental yang dikembangkan oleh perusahaan bio farmasi asal China, Sinovac, memiliki efektivitas hingga 91,25 persen. Hal tersebut diungkap oleh pejabat kesehatan Turki.

Menurut ahli bidang penyakit menular dr Serhat Unal dari departemen kesehatan Turki, temuan tersebut berdasarkan hasil awal uji klinis tahap akhir di negara tersebut. Ia menambahkan bahwa vaksin COVID-19 tersebut pun aman.

Sementara, Menteri Kesehatan Turki Fahrettin Koca mengatakan dalam konferensi pers, hasil uji klinis tersebut merupakan yang pertama kali diumumkan bagi vaksin COVID-19 CoronaVac. Sebelumnya media melaporkan, Sinovac menunda pengumuman hasil uji klinis tahap akhir vaksin yang dikembangkannya hingga Januari. Hal itu dikarenakan Sinovac hentak mengumpulkan data dari negara-negara lain yang juga melakukan uji klinis fase 3 terhadap CoronaVac.

Temuan soal negara yang membeli vaksin sinovac bisa dilihat di situs berdasarkan Duke Global Health Innovation Center. Dari situs tersebut, diketahui Indonesia memesan 128 juta dosis vaksin Sinovac. Sejumlah negara juga membeli vaksin produksi Tiongkok ini, antara lain Chili (60 juta dosis), Turki (50 juta dosis), Brasil (46 juta dosis), dan Bangladesh (100 ribu dosis).

 

 


Kesimpulan

Banner Cek Fakta: Salah (Liputan6.com/Triyasni)

Klaim yang menyebut hanya Indonesia yang membeli vaksin covid-19 buatan China adalah salah. Faktanya, ada negara lain yang juga membeli Sinovac, yakni Chili, Turki, Brasil, dan Bangladesh.

 


Tentang Cek Fakta

Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia. 

Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu. 

Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya