Thailand akan Buat Akhir Pekan Lebih Panjang pada 2021 demi Pariwisata

Demi pariwisata domestik, Thailand buat akhir pekan lebih panjang.

oleh Komarudin diperbarui 29 Des 2020, 14:13 WIB
Ilustrasi Thailand (Dok.Unsplash)

Liputan6.com, Jakarta - Berbagai negara berupaya untuk terus berupaya agar kunjungan wisatawan domestik terus meningkat, salah satunya Thailand. Negara tersebut berencana untuk membuat akhir pekan lebih panjang pada 2021 dan memerkenalkan travel bubble setelah April 2021.

Menteri Pariwisata dan Olahraga, Phiphat Ratchakitprakarn, mengatakan setiap bulan di tahun mendatang bisa memiliki akhir pekan yang lebih panjang. Karena turis lokal terus menjadi fokus utama, setidaknya untuk kuartal pertama 2021, seperti dilansir dari laman The Thaiger, Sabtu (26/12/2020).

Selain itu, satu  juta kamar akan ditambahkan ke skema stimulus perjalanan domestik, yang pada satu titik terancam akan dibatalkan oleh pemerintah, di tengah laporan bahwa kebijakan itu telah disalahgunakan.

Selanjutnya, Kabinet akan bertemu pada 29 Desember 2020 untuk membahas kampanye stimulus baru bagi pelancong berusia 55 tahun ke atas. Skema 5 miliar baht ditujukan untuk membantu operator tur yang kesulitan.

Terlepas dari semua langkah stimulus yang ditujukan untuk pasar lokal, Phiphat mengakui wisatawan internasional masih penting untuk kelangsungan pariwisata Thailand. Namun, dia mengatakan rencana kedatangan mereka masih harus menunggu sampai Covid-19 dikendalikan pihak Kerajaan.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Karantina Wilayah

Ilustrasi Thailand (dok.unsplash/ Yap Chin Kuan)

“Kementerian ingin sektor swasta memikirkan kemungkinan rencana untuk turis asing yang dapat dilaksanakan tahun depan setelah Thailand mengendalikan wabah baru-baru ini. Saya yakin kita masih memiliki kesempatan untuk melihat tahun yang indah ke depan," kata dia.

Dia menambahkan bahwa setelah kuartal pertama 2021, pemerintah dapat memulai kembali pembicaraan tentang pengaturan travel bubble dengan negara lain. Meskipun 56 negara dapat memasuki Thailand dengan basis “bebas visa”, karantina wajib selama 14 hari.

Banyaknya permintaan dari berbagai hotel di Thailand, Phiphat mengatakan akan mengajukan proposal karantina wilayah ke satuan tugas Covid-19 pemerintah pada awal 2021. Selama ini karantina selama 14 hari dinilai sebagai penghalang terbesar upaya untuk menghidupkan kembali pariwisata di negara tersebut.


Infografis Dilema Libur Panjang Akhir Tahun 2020

Infografis Dilema Libur Panjang Akhir Tahun 2020 (Liputan6.com/Triyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya