Liputan6.com, Jakarta - Sebanyak 40 ribu calon penumpang melakukan rapid test antigen di Airport Health Center Bandara Internasional Soekarno Hatta. Jumlah tersebut terhitung hanya sepekan saja, atau sejak 18 hingga 24 Desember 2020.
"Airport Health Center di Bandara Soekarno-Hatta pada 18 Desember-24 Desember 2020 atau hanya dalam 7 hari, telah melakukan rapid test antigen terhadap sekitar 40.000 calon penumpang pesawat," tutur Direktur Utama AP II Muhammad Awaluddin.
Advertisement
Pada 24 Desember 2020, calon penumpang yang melakukan tes tembus 10.151 orang atau merupakan angka tertinggi selama ini.
Dari tes yang dilakukan tersebut ditemukan angka positivity rate sekitar 0,9 persen. Bila dijumlah, ada sekitar 360 calon penumpang yang hasil rapid antigennya reaktif.
Oleh Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Bandara Soetta langsung diisolasi di ruang khusus, dan tidak diperbolehkan terbang.
Sementara, menurut EGM Bandara Internasional Soekarno Hatta, Agus Haryadi, juga mengungkapkan, bila Bandara Soekarno-Hatta memiliki 8 lokasi Airport Health Center, dan untuk membuat lokasi-lokasi tersebut dapat optimal.
"Kami melakukan distribusi pelaksanaan tes. Oleh karena itu, sejak 21 Desember 2020 telah diperkenalkan pre-order service untuk tes COVID-19, yang melengkapi walk in service dan drive thru service,” ujar Agus Haryadi.
Menurutnya, Pre-order service dapat memberikan kepastian jadwal pelaksanaan tes, sehingga meningkatkan kenyamanan bagi penumpang pesawat. Di sisi lain, pre-order service juga menjadi alat kendali (control) bagi PT Angkasa Pura II untuk melakukan distribusi jam dan lokasi pelaksanaan tes.
"Begitu juga dengan calon penumpang pesawat, mereka memiliki kontrol untuk menentukan jadwal tes,” jelas Agus Haryadi.
Adanya 8 lokasi Airport Health Center dan 3 alternatif untuk mendapat layanan tes (pre-order service, walk in service, drive thru service), membuat pelaksanaan tes COVID-19 berjalan lancar di Bandara Soekarno-Hatta.
Lokasi rapid dan PCR test terdapat di Airport Health Center di T2, Stasiun Skytrain – Walk in service. Lalu, Airport Health Center di T2, tepatnya di Terminal 2D – Pre-order service. Airport Health Center di T3, SMMILE Center – Walk in service, Airport Health Center di T3 (area lounge umroh – Pre-order service).
Lalu tiga fasilitas lain dilakukan secara drive thru yang tersedia di lapangan parkir Terminal 1,2,dan 3. (Pramita Tristiawati)
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Menhub: Penumpang Pesawat yang Positif Usai Rapid Test Antigen Bisa Refund Tiket
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi hari ini, Sabtu (26/12) meninjau Airport Health Center di Terminal 2 Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta). Dari Terminal 2, Menhub kemudian menuju Airport Health Center Terminal 3 di SMMILE Center untuk melihat proses yang sama.
Setelah melihat rangkaian proses tersebut, Menhub Budi mengapresiasi cukup banyaknya lokasi tes COVID-19 yang tersebar di 8 titik di bandara tersibuk di Indonesia itu.
Apalagi ada tiga alternatif yang dapat dipilih calon penumpang pesawat untuk melakukan tes yaitu pre-order service, drive thru service dan walk in service, sehingga pelaksanaan tes dapat terdistribusi dengan baik.
"Apa yang dilakukan AP II bersama KKP (Kantor Kesehatan Pelabuhan Kementerian Kesehatan) dan TNI/Polri berjalan dengan baik untuk menjaga protokol kesehatan di Bandara Soekarno-Hatta. Kami meminta AP II secara konsisten meningkatkan layanan agar tidak terjadi antrean," ujar Menhub.
Menhub menuturkan bagi calon penumpang yang diketahui hasil tesnya positif setelah diperiksa di Airport Health Center maka dapat melakukan pengembalian tiket.
"Ada beberapa yang dinyatakan positif, kami perlakukan dengan baik, maka perjalanan tidak bisa dilanjutkan. Yang bersangkutan dapat melakukan reschedule perjalanan atau mendapatkan refund dengan harga sesuai yang dibayar," jelasnya.
Sementara itu, President Director PT Angkasa Pura II (AP II) Muhammad Awaluddin mengatakan, jika diketahui terdapat calon penumpang pesawat dengan hasil tes positif maka yang bersangkutan akan diarahkan untuk menuju ruang isolasi/ruang kesehatan.
"Ketika diketahui hasil rapid test antigen dari calon penumpang pesawat adalah positif, maka paling pertama dilakukan adalah membawa yang bersangkutan keluar dari Airport Health Center untuk diarahkan ke ruang isolasi/ruang kesehatan," paparnya.
"Kemudian, koordinasi akan dilakukan dengan pihak terkait lainnya. Yang jelas, calon penumpang bersangkutan tidak diperkenankan untuk melakukan penerbangan," imbuh dia.
Dia menyebut, peran Airport Health Center cukup vital dalam turut serta mendukung pelaksanaan pengetesan COVID-19 di mana segmennya adalah untuk calon penumpang pesawat.
"Sehingga Airport Health Center di bandara-bandara AP II terus dikelola secara profesional oleh mitra yang memiliki kompetensi yaitu Kimia Farma dan Indofarma," ucapnya.
Advertisement