Mobile Lab BSL-2 Siap Layani Pasien COVID-19 di Jombang

Fasilitas di bus ini juga sesuai dengan standar yang dimiliki rumah sakit ataupun tempat pemeriksaan spesimen dari COVID-19.

oleh Liputan6.com diperbarui 27 Des 2020, 16:00 WIB
Ketua Satgas Penanganan COVID-19 Doni Monardo mengapresiasi kehadiran mobile Lab BSL-2 tipe bus untuk percepatan 3T (testing, tracing, treatment) di daerah yang diluncurkan BPPT di Graha BNPB, Jakarta, Rabu (16/12/2020). (Badan Nasional Penanggulangan Bencana/BNPB)
Ketua Satgas Penanganan COVID-19 Doni Monardo mengapresiasi kehadiran mobile Lab BSL-2 tipe bus untuk percepatan 3T (testing, tracing, treatment) di daerah yang diluncurkan BPPT di Graha BNPB, Jakarta, Rabu (16/12/2020). (Badan Nasional Penanggulangan Bencana/BNPB)

Liputan6.com, Jakarta - Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) mengoperasionalkan layanan pengujian sampel terduga COVID-19 dengan memanfaatkan "Mobile Laboratory Biosafety Level 2" (Mobile Lab BSL-2), yakni bus yang dijadikan sebagai laboratorium.

"Bus ini adalah bus Biosafety level 2, merupakan laboratorium yang dibutuhkan bila kita ingin memeriksa hasil swab test dengan cara PCR (polymerase chain reaction)," kata Kepala BPPT Hammam Riza di Jombang, Jawa Timur, Sabtu, 26 Desember 2020.

Ia mengungkapkan fasilitas di bus ini juga sesuai dengan standar yang dimiliki rumah sakit ataupun tempat pemeriksaan spesimen dari COVID-19.

Selama ini, pemeriksaan hasil swab di rumah sakit maupun laboratorium dinas kesehatan membutuhkan waktu. Belum lagi ditambah dengan pengiriman hasil swab sehingga dengan memanfaatkan fasilitas BSL-2 tersebut lebih mendekatkan pelayanan pemeriksaan, dilansir dari Antara.

"Dengan bus ini kita dekat daerah yang dilihat memiliki tingkat paparan tinggi. Dengan demikian dapat mempercepat tes akurat. Banyak kapasitas testing baik rumah sakit terdekat maupun tempat lain yang selama ini melaksanakan PCR test, dengan ini sebuah model menjadi karya inovasi yang berlangsung," kata dia.

Ia menambahkan selama ini BPPT selalu membuat terobosan baru untuk mendukung layanan test COVID-19. Sebelumnya adalah kontainer, trailer dan saat ini bus.

"Bus ini akan mobilitas ke berbagai daerah yang sulit dijangkau yang selama ini dikirimkan spesimen dan membutuhkan waktu yang lama," kata dia.

Hammam juga mengatakan, tingkat efektivitas fasilitas layanan juga terus diperbaiki. Mobile Lab BSL-2 ini dirancang dapat memeriksa 500 sampel per 24 jam. Hasil tersebut bisa diketahui dalam delapan jam.

Mobile Lab BSL-2 ini juga dilengkapi dengan aplikasi pantau COVID-19 (PC-19) yang akan memudahkan masyarakat untuk melakukan swab test, registrasi daring, serta mendapatkan jadwal waktu dan urutan untuk swab test.

Mobile Lab BSL-2 dibangun dengan memanfaatkan container 20 feed, laboratorium disain untuk 2 ruangan, yaitu anteroom dan main room, yang dilengkapi dengan negative pressure dan sistem interlock. Fasilitas Biosafety Cabinet, Autoclave dan PCR, serta peralatan pendukung lain, menjadikan Lab BSL-2 ini telah memenuhi bersyaratan Biosatey Level 2 plus (BSL-2 enhance).

 

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini


14 Tempat Tidur

Ketua Satgas COVID-19 Doni Monardo melepas mobile lab BSL-2 tipe bus hasil inovasi BPPT, yang diluncurkan di Graha BNPB, Jakarta pada Rabu, 16 Desember 2020. (Badan Nasional Penanggulangan Bencana/BNPB).

Ia juga mengungkapkan layanan bus tersebut juga berpindah-pindah. Layanan ini bagian dari bakti inovasi. Sebelumnya telah singgah di Yogyakarta, lalu Bali, dan pada 26-28 Desember 2020 di Jombang. Layanan ditempatkan di RS Unipdu Medika, Kabupaten Jombang.

Sementara itu, Direktur RS Unipdu Medika Kabupaten Jombang KH dr Zulfikar As'ad Umar mengatakan fasilitas rapid test dengan memanfaatkan Mobile Lab BSL-2 akan diberikan secara gratis pada yang membutuhkan.

"Kami menawarkan ke masyarakat di Jombang. Kami punya alokasi 150. Operasionalnya Minggu dan Senin," kata Gus Ufik, sapaan akrabnya.

Gus Ufik juga menambahkan di RS Unipdu Medika Jombang juga telah menyiapkan fasilitas untuk merawat pasien COVID-19. Ada 14 tempat tidur yang disiapkan jika RSUD Jombang kewalahan merawat pasien COVID-19.

Di Kabupaten Jombang, kasus COVID-19 relatif cukup tinggi. Hingga Sabtu (26/12) jam 15.00 WIB, kasusnya mencapai 2.133 orang yang terkonfirmasi positif COVID-19. Dari jumlah itu, 1.805 sudah dinyatakan sembuh, 96 orang masih dirawat, dan 232 orang telah meninggal dunia.

Sementara itu, dalam kunjungannya ke Jombang, BPPT juga memberikan fasilitas berupa VSAT dan tablet. Ada 75 unit tablet yang diserahkan pada santri berprestasi di pesantren ini. Di tablet tersebut telah dirancang khusus termasuk terdapat aplikasi yang bisa memantau apakah di dekatnya ada yang terpapar COVID-19 atau tidak. Namun, aplikasi ini hanya efektif jika yang berdekatan juga menggunakan aplikasi yang sama.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya